Jakarta, Otomania – Salah satu modifikasi yang sering dilakukan selain ganti pelek adalah ubah knalpot. Alasannya, efek yang terjadi sudah pasti ada dua, dongkrak penampilan, juga performa meski tak terlalu signifikan.
Namun sebelum Anda mengganti knalpot standar, ada baiknya memperhatikan beberap langkah yang bisa jadi sangat menentukan berhasil tidaknya mencapai dua tujuan tersebut di atas.
”Gampang-gampang susah nyari pas dan cocoknya. Misal untuk menambah performa, ada teknik dan trik khusus supaya benar-benar nambah,” kata Erwan, salah satu ahli knalpot di bilangan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Berikut beberapa tips yang bisa diikuti ketika akan mengganti knalpot:
1. Cocokkan dengan penampilan mobil. Ini adalah langkah awal, karena estetika cukup berpengaruh saat mengganti kanlpot. Kata Erwan, banyak orang yang asal pasang muffler tapi tak cocok dengan tampang buritan mobil. Soal bahan, saran Erwan, pilih yang berkualitas karena akan dipakai lama. Misalnya bahan stainless steel yang tak mudah berkarat.
2. Total. Tak cuma memasang muffler, penggantian harus serius. Konsultasi dulu dengan ahli knalpot, muffler dan resonator yang cocok untuk dipasangkan dengan header. Penggantian satu set saluran gas buang bisa dilakukan untuk mendapatkan efek spontan.
3. Saluran gas buang. Ini lebih ke arah mendapat tenaga tambahan. Pilih knalpot yang mempunyai desain sesuai dengan ketentuan umum saluran gas buang. Perhatikan semua bagian saluran gas buang termasuk muffler, resonator, dan header.
4. Pipa. Pilihan pipa knalpot patut menjadi pertimbangan penting. Sebaiknya memilih satu set pipa knalpot yang mempunyai kualitas baik, karena hal ini tidak akan mempengaruhi tampilan melainkan performa kendaraan Anda. Pilih yang mempunyai lekukan baik dan berbentuk bulat sempurna sehingga sisa gas buangan dapat mengalir dengan lancar.
5. Mobil matik. Kalau Anda ingin mengganti knalpot, sebaiknya bagian header saja. Hal ini akan memberikan keuntungan. Penggantian yang tidak tepat justru membuat loyo laju mobil.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR