Jakarta, Otomania - Bunyi klakson "telolet" pada umumnya banyak digunakan oleh bus. Tetapi, karena belakangan ini menjadi viral, bahkan hingga ke luar negeri, pedagang aksesori ikut memanfaatkannya.
Banyak toko yang menjual klakson "telolet", bahkan harganya cukup terjangkau. Konsumen bisa membeli dari banderol Rp 150.000 hingga jutaan rupiah.
Alhasil, klakson dengan karakter bunyi unik itu bisa digunakan di mobil, hingga sepeda motor. Tetapi, buat yang ingin pakai jangan sembarangan, karena jika spesifikasinya lebih besar dari kondisi aki normal bisa berdampak buruk.
Baca: Ramai Klakson "Telolet", Ini Dia Harganya
Menurut Muhammad Abidin, GM After Sales & Motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), khususnya motor yang pakai klakson itu, aki standar bisa cepat habis.
"Tetapi kami tidak merekomendasikan. Konsekuensi paling utama, umur aki akan lebih pendek dari seharusnya," ujar Abidin kepada Otomania belum lama ini.
Abidin melanjutkan, berapa lama aki bertahan itu tergantung intensitas penggunaan. Namun, ia mencontohkan umur aki biasa dengan klakson standar bisa mencapai 1,5 sampai dua tahun.
"Kalau pakai klakson telolet mungkin bisa bertahan satu tahun saja. Sekali lagi, kami tetap tidak merekomendasikan," kata Abidin.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR