Jakarta, Otomania – Pemerintah Indonesia telah menetapkan target emisi terbaru pada 2030 mendatang yakni mampu menurunkan kadar emisi CO2 (karbon dioksida) sebesar 29 persen. Guna mencapai target ini salah satu yang menjadi sorotan adalah industri kendaraan bermotor yang menyumbang 26 persen emisi CO2.
Kondisi ini yang membuat pemerintah akhirnya tengah mempersiapkan program Low Carbon Emission Program (LCEP). Honda sebagai salah satu pemain besar di industri otomotif sudah menyatakan kesiapannya bila program ini akhirnya berjalan.
“Secara teknologi kita cukup siap. Honda punya mesin 1 tak sampai 10 tak, jajaran mesin diesel, elektronik bahkan pesawat, juga hybrid,” ucap Jonfis Fandy, Direktur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) kepada Otomania belum lama ini.
Namun yang menjadi masalah, menurut Jonfis, teknologi hybrid ini masih dipandang sebagai lifestyle. Ia berharap dengan dorongan pemerintah memberikan insentif, kebutuhan untuk mesin hybrid akan berkembang dan ada perubahan pemikiran mengenai kendaraan ramah lingkungan.
“Dimana-mana tidak bisa yang namanya tiba-tiba menggantikan mesin konvensional. Ini karena mesin internal combustion masih punya daya saing dari segi tenaga, bahan bakar, maupun biaya produksi,” ucap Jonfis.
“Meski demikian untuk menurunkan kadar CO2 yang ditentukan pemerintah di tahun 2030, mau tidak mau harus ada kontribusi kendaraan hybrid di dalamnya. Ini juga yang menjadi jalan keluar negara-negara lain terkait rencana penurunan pajak emisi di tempat mereka,” tambah Jonfis.
Produk hybrid Honda paling baru di kawasan Asia Tenggara adalah kehadiran Jazz Hybrid terbaru di Malaysia. Ini terkait kebijakan pemerintah negeri Jiran dengan program Energy Eficient Vehicle (EEV). Model ini hadir dengan teknologi terbaru Sport Hybrid Intellegent Dual Clutch Drive (I-DCD) transmisi kopling ganda tujuh percepatan dan baterai lithium ion.
Akankah model ini didatangkan ke Indonesia? Pihak Honda masih menutup rapat mengenai hal ini. Namun melihat jawaban di atas kemungkinan masih akan menunggu kesiapan LCEP yang saat ini masih digodok oleh pemerintah.
| Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR