Jakarta, Otomania - Awal November kemarin PT Pertamina mendapat ancaman mogok dari 200 awak mobil tangki (AMT). Mereka menuntut PT Pertamina Patra Niaga mengambulkan beberapa permintaan menyangkut masa depan AMT.
Menyikapi hal ini, PT Pertamina Patra Niaga telah mengambil langkah mediasi dan sudah menyetujui beberapa permintaan yang diajukan AMT.
Baca : Diancam Mogok, Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman
"Upaya mediasi sebenarnya sudah beberapa kali dilakukan. Terakhir hari Senin kemarin kita lakukan dengan Menteri Tenaga Kerja dan kita sudah penuhi beberapa tuntutan yang diminta AMT," ucap Gandhi Sriwidodo, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Beberapa tuntutan yang dapat dikabulkan diantaranya adalah soal tunjangan pensiun dan perpanjangan masa kerja. Namun untuk masalah pengangkatan karyawan tetap, tidak bisa dilakukan mengingat AMT berasal dari vendor PT Sapta Sarana Sejahtera yang menyediakan jasa dan digunakan oleh Pertamina.
"Kalau karyawan tetap tidak bisa, AMT itu bekerja untuk PT Sapta Sarana Sejahtera. Dengan Pertamina tidak ada ikatan hukumnya. Untuk masalah tunjangan pensiun akan kami atur sistemnya dalam kontrak nanti," ujar Gandhi.
Meski ada AMT yang mogok, namun menurut Gandhi masih banyak awak AMT yang tetap loyal bekerja. Hal ini dibuktikan dengan distribusi BBM yang tetep berjalan lancar tanpa kendala meski ada aksi mogok tersebut.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR