Jakarta, Otomania - Daihatsu di Jepang merupakan raja kei car alias mobil kecil. Jajaran produknya juga cukup beragam, seperti Tanto, Copen hingga Move yang dibekali mesin berkapasitas 660cc.
Namun, karena di Indonesia karakter konsumennya berbeda, maka sulit bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk memasarkan mobil kecilnya itu. Alasan lain, konsumen di Tanah Air tidak suka dengan mobil bermesin kecil (di bawah 1.000 cc).
Lantas, ke depan kei car masih punya potensi untuk dipasarkan di Tanah Air? Menurut Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM, semuanya tergantung dari edukasi, dan kebijakan dari pemerintah.
"Kalau di Jepang itu dapat insentif. Misal parkir dan masuk jalan bebas hambatan lebih murah. Kalau di Indonesia seperti itu mungkin, tetapi kalau tidak buat apa kita jual," ujar Amelia di ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2016).
Wanita yang akrab disapa Amel melanjutkan, jika kei car di Indonesia dibekali mesin 1.000 cc juga belum tentu pasarnya menjadi besar. Sebab, harus dilihat dari sisi kebutuhan dan pastinya dilakukan survei terlebih dulu.
"Kalau kita bawa dari Jepang, lalu kita jual di Indonesia tidak berdasarkan keinginan konsumen tidak akan laku," kata Amel.
Berdasarkan data yang dihumpun Otomania dari Daihatsu, pada 2014 penjualan mobil di Jepang mencapai 5,6 juta unit. Menariknya, dari 10 besar mobil terlaris, tujuh di antaranya model kei car dari berbagai merek.
Urutan pertama Daihatsu Tanto dengan total penjualan 234.000 unit. Model mobil kecil Daihatsu lainnya seperti Mira.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR