Jakarta, Otomania — Kimi Raikkonen, pebalap Formula 1 Scuderia Ferrari, melakukan dialog dengan mahasiswa peserta Shell Eco-Marathon (SEM), Jumat (15/9/2016). Hal tersebut terkait solusi berkendara untuk menghasilkan kesimbangan kekuatan dan efisiensi yang tepat.
"Saya selalu terkesan dengan kecanggihan mobil mahasiswa di ajang SEM serta semangat para pebalap dan teknisi dalam merakit mobil. Saya sangat menikmati obrolan dengan semua tim hari ini dan berharap mereka mengukir hasil yang baik di ajang tahun berikutnya di Singapura," ucap Kimi yang pernah menjadi juara dunia Formula 1 tahun 2007 dalam keterangan resminya, Minggu (18/9/2016).
Shell Eco-marathon adalah kompetisi yang menantang para mahasiswa untuk merancang, merakit, mengendarai, dan bertanding untuk menciptakan kendaraan paling hemat energi di dunia.
SEM ini awalnya digelar di Asia pada tahun 2010. Tim mahasiswa Indonesia tidak pernah absen untuk turut berkompetisi dan meraih prestasi. Pada awal Maret lalu, tujuh tim mahasiswa Indonesia kembali berhasil meraih penghargaan di ajang SEM Asia 2016 yang digelar di Rizal Park Manila, Filipina.
Pada 2017, kompetisi SEM Asia akan menjadi ajang pembuka untuk Festival Shell’s Make the Future Asian Edition di Singapura pada 16-19 Maret 2017.
Colin Chin, Direktur Teknis Shell Eco-marathon Asia, juga hadir untuk memberikan gambaran mengenai persamaan antara Formula 1 dan kompetisi SEM.
"Seiring perubahan terbaru di Formula 1, efisiensi jadi aspek yang makin penting. Berdasarkan catatan terbaru, sebuah kendaraan dalam SEM dapat menuntaskan satu lintasan di Sirkuit Singapore Grand Prix hanya dengan seperlima sendok teh bahan bakar. Kami berharap para tim SEM kami akan tetap berinovasi untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar di lintasan," kata Colin dalam kesempatan yang sama.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR