Jakarta, Otomania — Musibah banjir merupakan momok yang menakutkan bagi kendaraan roda empat. Ini karena dampaknya terhadap keseluruhan kendaraan fatal.
Bagi pemilik, sudah pasti harus merogoh kantong sedalam mungkin untuk memperbaiki mobil tersebut. Opsi lain ialah melegonya kepada orang yang tertarik memperbaikinya.
Menurut Kenny dari Geraldi Auto Pondok Bambu, opsi ini meski terdengar aneh bisa saja terjadi. Bagi pemilik yang tidak mengasuransikan kendaraannya, memperbaiki kendaraan karena banjir butuh biaya yang besar. Menjualnya tentu harus dengan harga yang rendah.
Bagi yang tertarik untuk membeli kendaraan bekas banjir, ada satu bagian yang harus diperhatikan agar terhindar dari biaya yang lebih besar.
"Biasanya kalau memang benar mau ambil mobil bekas banjir ada satu tolok ukurnya. Periksa komponen electronic control unit (ECU) yang ada di mobil tersebut. Kalau masih oke, bisa dipertimbangkan untuk diambil," ujar Kenny saat dihubungi Otomania beberapa waktu lalu.
ECU merupakan piranti elektronik dalam kendaraan. Biasanya menggunakan sistem injeksi, yang mengatur semua fungsi kerja mobil tersebut. Jika ECU rusak, sudah pasti mobil tidak dapat berjalan.
Menurut Kenny, ECU yang lolos dari kerusakan saat banjir bisa menghemat biaya perbaikan cukup besar. Harga ECU di pasaran tidak bisa dibilang murah karena biasanya perbaikan menyeluruh harus mengganti kabel dan komponen pendukung kelistrikan lainnya.
"Opsi ini memang merepotkan, tetapi bagi pemilik yang tertarik memperbaiki bisa jadi dapat memperhitungkan seberapa besar biaya perbaikan nantinya serta tahu komponen apa saja yang dapat diselamatkan," ucap Kenny.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR