Jakarta, Otomania — Kehadiran Calya dan Sigra yang bermain di MPV tujuh penumpang dengan status mobil murah (low cost green car/LCGC) mengancam populasi mobil bekas (mobkas) sejenisnya.
Dominasi pasar mobkas di kelas MPV yang biasanya dikuasai Avanza-Xenia diprediksi akan turun drastis.
Bukan hanya itu, populasi mobkas lainnya yang dijual dengan kisaran Rp 150 juta seperti city car atau hatchback juga akan tergerus. Namun, tidak untuk mobkas yang bermain di kelas SUV.
"Kelas SUV itu beda, punya karakter unik tidak bisa disamakan dengan low MPV atau mobil city car. Jadi, yang kena imbas itu justru 'kakak' dari Calya dan Sigra (Avanza-Xenia) dan mobil city car yang harga bekasnya tidak jauh beda," ucap Herjanto Kosasih, Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua, kepada Otomania, Jumat (19/8/2016).
Menurut dia, secara karakteristik orang yang membeli SUV sudah berbeda dengan orang yang mencari mobil MPV. Mereka lebih mengutamakan fungsi dari mobil baru ke sisi harga.
"SUV itu meski cenderung flat, tetapi pasarnya pasti. Artinya, konsumennya tetap ada, tidak mudah ganti tergiur karena ada model baru dan harga lebih murah," kata Herjanto.
Teddy selaku pemiliki showroom mobkas juga mengatakan hal yang sama. Namun, ia tidak menampik bila ada kemungkinan konsumen yang tergoda dengan kisaran harga yang murah dari Calya-Sigra.
"SUV beda kelas, tetapi kalau ditawarkan dengan harga Rp 150 juta dapat barang baru dan mulus bisa saja orang tergoda. Tidak menutup kemungkinan juga," ucap Teddy, Minggu (21/8/2016).
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR