Jakarta, Otomania — Hadirnya duet Calya dan Sigra yang bermain di kelas mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) membuat ketar-ketir para pengusaha mobil bekas (mobkas).
Dengan harga yang dianggap murah bila dibandingkan mobkas sejenis low MPV, Calya-Sigra bisa menjadi senjata "pembunuh" yang sangat mengkhawatirkan pengusaha mobkas.
Meski demkian, Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih, menjelaskan bahwa yang sebenarnya menerima dampak negatif dalam jangka panjang bukanlah pedagang, melainkan justru pengguna mobil yang akan menjual Avanza dan Xenia atau mobil lain sekelasnya.
"Sebenarnya bukan hanya Xenia-Avanza second yang ada di tangan pedangang saja yang bakalan hancur harganya, melainkan efeknya juga bakalan kena ke pemilik mobil yang mau jual Avanza-Xenia. Sebab, pasti harganya juga drop. Pedagang enggak mau beli dengan harga tinggi," ucap Herjanto kepada Otomania, Jumat (19/8/2016).
Herjanto menjelaskan, sebenarnya kehadiran Calya dan Sigra dengan harga barunya yang hanya Rp 150 juta tidak hanya berdampak pada mobkas sejenis MPV atau LCGC saja, tetapi otomatis akan memengaruhi mobkas lain yang harganya tidak jauh berbeda.
"Mobkas hatchback atau city car juga bisa kena dampaknya, misalkan Jazz second 2013 yang kisarannya Rp 160 juta-Rp 170 juta, mendingan ambil mobil baru Rp 150 juta, masih sehat dan lain-lain, itu secara logika saja. Saat ini, harga Xenia dan Avanza saja sudah mulai drop, pedagang mulai menahan ambil unit, apalagi nanti kalau Calya dan Sigra sudah banyak beredar," kata Herjanto.
Chief Operating Officer Mobil88 Halomoan Fischer juga mengatakan hal senada. Menurut dia, kehadiran Calya dan Sigra secara keseluruhan bisa membuat efek domino ke semua sektor, bukan hanya mobkas, melainkan juga mobil baru.
Untuk saat ini, menurut dia, orang lebih banyak menahan untuk membeli mobkas karena ingin melihat dan merasakan Calya-Sigra. Bila nanti dalam waktu dua atau tiga bulan ternyata penjualan mobkas Avanza-Xenia turun, berarti mereka yang menahan tadi akhirnya memilih Calya-Sigra dibandingkan Avanza-Xenia second.
"Sebenarnya ini memengaruhi ke semua sektor, harga bekas Xenia-Avanza turun, konsumen yang mau jual juga tidak bisa dapat tinggi. Apa sih tujuannya jual mobil, pasti untuk beli mobil baru. Nah, karena harga mobil yang mau dijualnya turun, mereka jadi menahan. Efeknya penjualan mobil baru juga akan tertahan. Ini efek domino yang bakal terjadi," kata Fischer kepada Otomania, Jumat (19/8/2016).
Jemput bola
Strategi jemput bola harus dilakukan para pedagang mobil bekas dan ini dimanfaatkan oleh Carmudi Indonesia, dengan membuat acara offline bursa mobil bekas bernama Carsentro.
Carsentro pertama digelar di Semarang, Jawa Tengah, dan akan diikuti oleh wilayah lain, seperti Bandung, Surabaya, serta kota-kota besar lainnya.
"Strategi terpadu ini gabungan antara strategi offline dan online yang diharapkan bisa meningkatkan penjualan teman-teman pedagang mobil bekas, seiring dengan banyaknya mobil baru di Indonesia," kata Subir Lohani, CEO Carmudi.
Carsentro digelar di pusat perbelanjaan di Semarang dengan mengumpulkan para pedagang mobil bekas untuk memamerkan dagangannya secara langsung. Event ini diharapkan bisa merangsang pertumbuhan penjualan mobil bekas.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR