Tangerang, Otomania – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menghadirkan Suzuki Jimny terbaru di pameran GIIAS 2016 lalu. SUV yang memiliki sejarah di panjang di Indonesia ini belum diluncurkan secara resmi oleh SIS dan hanya sebagai pajangan saja.
“Antusias pengunjung soal Jimny baru ramai sekali. Mereka kebanyakan penasaran ingin merasakan model terbaru dari mobil yang dulu pernah mereka temui di jalan. Tapi kami belum menghadirkannya saat ini karena ada strategi yang harus dijalankan, namun pasti dalam waktu dekat akan kami luncurkan,” ucap Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS beberapa waktu lalu .
Donny juga menambahkan Jimny yang dihadirkan nanti akan diimpor utuh dari Jepang alias berstatus CBU. Ini berarti tidak ada perubahan spesifikasi dari Jimny untuk pasar Indonesia. Ini sekaligus meredam kekhawatiran soal spesifikasi yang berbeda dari tanah kelahirannya.
Soal harga, perkiraannnya berkisar antara Rp 350-an juta. Ini berdasarkan harga Jimny di importir umum (IU) yang berkisar antara Rp 450-an juta hingga Rp 500-an juta. Harga ini membuat Jimny bakal jadi mobil hobi.
“Kalau jadi masuk, kami perkirakan harganya 30 persen lebih murah dari importir umum. Di IU harganya sekitar Rp 450-an juta sampai Rp 500-an juta.Biasanya yang incar para pehobi, karena sudah memiliki sejarah panjang di kalangan pecinta otomotif,” ucap Donny.
Sayangnya, pihak Suzuki masih menyimpan rapat waktu pasti kedatangan model ini di Indonesia. Namun dengan menghadirkan Suzuki Jimny di lantai pameran dan dapat dicoba oleh pengunjung itu sudah mengindikasikan Suzuki akan membawa mobil penjelajah ini ke tanah air.
Mobil dengan desain kotak ini memiliki panjang 3.695 milimeter, lebar 1.600 mm, tinggi 1.705 mm, wheelbase 2.250 mm, dan ground clearance 190 mm. Mesinnya berkapasitas 1.328 cc dengan transmisi otomatis.
Hebatnya, Suzuki Jimny sudah dibekali dengan penggerak 4WD yang dapat diaktifkan hanya dengan menekan tombol di dashboard. Pilihan penggeraknya ada 4WD L untuk jalan terjal, 4WD biasa untuk jalan datar dan pilihan 2WD untuk di perkotaan.
| Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR