Jakarta, Otomania - Pecinta motor kustom pada akhir pekan ini akan dimanjakan dengan gelaran Sekepal Aspal Indonesia Motoart Exhibiton (SAIME) 2016. Pameran yang menampilkan motor-motor kustom hasil garapan builder berbagai daerah serta instalasi seni bertema motor ini menjadi perayaan tersendiri para pemuja kultur kustom Indonesia.
Salah satu karya yang dipersiapkan untuk gelaran SAIME 2016 adalah sebuah film dokumenter berjudul "1.000 Kilometer". Film berdurasi 50 menit ini menceritakan tentang perjalanan tiga orang pecinta motor kustom melakukan perjalanan Jakarta menuju Bali.
"SAIME setiap tahunnya hadir dengan semangat yang sama namun selalu mencoba berbagai media baru untuk menyampaikannya. Tahun ini dalam bentuk film yang dirasa akan mampu menjangkau khalayak yang lebih luas tidak hanya penikmat motor kustom. Seingat saya khusus di Indonesia baru kali ini ada film yang mengangkat skena budaya motor kustom Tanah Air," ucap Ilham Nuriadi, Sutrada film "1.000 Kilometer" dalam jumpa pers, Sabtu (6/7/2016).
Dalam perjalanan ini ketiga orang tersebut bertemu dengan pegiat kustom di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Bali. Para pegiat kustom ini merupakan orang-orang yang berpengaruh dalam dunia kustom tanah air dan menerjemahkan pemikiran mereka dalam karya di sepeda motor.
Tiga orang pecinta motor kustom yang terpilih sebagai tokoh utama benar-benar diambil dari para penggemar motor. Mereka adalah Yusuf Abdul Jamil, Syafwin Ramadhan, dan Raihan Ahmad Ramdhani. Ketiganya berasa dari latar belakang berbeda seperti pekerja kantoran, pemilik bengkel dan mahasiswa.
"Tidak ada arahan khusus untuk kami sebagai sorotan utama. Selama perjalanan dari Jakarta Bali, proses pengambilan gambar dan pembuatan film tidak mengalami masalah. Berkendara dengan mtoro tua atau kustom sudah biasa ngoprek dijalan. Semua diceritakan apa adanya," ucap Yusuf Abdul, salah satu pemain di film ini.
"Meski dokumenter namun tetap ada kerangka cerita agar mudah merajut penyampaian ceritanya. Sekitar 80 persen spontanitas saja," ucap Ilham.
Proses pembuatan film dilakukan selama empat bulan sedangkan waktu berkendara dari Jakarta ke Bali dilakukan selama tiga minggu. Tiga motor yang digunakan dalam film ini adalah Yamaha XS 650 tahun 1972, Harley Shovelhead 1977 dan Moto Guzzi V7 Stone 2015.
Bagi Anda yang tertarik melihat karya film ini, silahkan sambangi ajang SAIME 2016, Minggu (7/8/2016), di Joglo @ Jeruk Puruk Compound. Panitia mempersiapkan enam jadwal pemutaran film yaitu pukul 13.30, 15.00, 16.30, 18.00, 19.30 dan 21.00.
"Untuk jam 19.30 dan 18.00 sudah habis terjual sebelum acara. Para pengunjung akan dikenai biaya Rp 25 ribu untuk menonton film ini," ungkap Ilham.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR