Jakarta, Otomania - Kemacetan horor di pintul Tol Pejagan, Brebes-Jawa Tengah, bukan hanya menimbulkan krisis bahan bakar, namun juga menelan korban jiwa. Dari data terakhir tercatat sudah ada 12 pemudik yang meninggal saat terjebak di antrian panjang pada tanggal 3-5 Juli 2016 lalu.
Namun begitu, korban jiwa sebenarnya bukan disebabkan akibat kemacetan panjang, tapi akibat faktor internal seperti daya tahan tubuh yang dimiliki diri korban. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI Achmad Yurianto yang dilansir dari Kompas.com.
"Kelelahan dan kekurangan cairan dapat berdampak fatal, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anal, orang tua dan mereka memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, atau jantung," ucap Yurianto, Rabu (6/7/2016).
Selain itu faktor kebiasaan yang buruk seperti menyalakan AC tanpa henti juga dinilai menjadi pemicunya. "Kondisi kabin kendaraan yang kecil, tertutup dan pemakaian AC yang terus menerus hal ini bisa menurunkan kadar oksigen dan meningkatkan CO2," kata Yurianto.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi menghimbau untuk para pemudik memperisapkan kondisi kesehatanya sebelum menempuh perjalanan jauh. Untuk membantu para pemudik, Kemenkes juga sudah meyediakan 3.583 sarana kesehatan yang juga bisa dijadikan fasilitas beristirahat.
"Bila lelah, mengantuk, atau merasa kurang prima, para sopir atau pemudik bisa manfaatkan fasilitas ini. Setelah segar, perjalanan dapat dilanjutkan," ucap Oscar.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR