Jakarta, Otomania – Jumlah orang yang mudik menggunakan alat transportasi umum juga cukup banyak. Jenisnya pun beragam, mulai kereta api, bus, kereta api hingga pesawat terbang. Namun, bukan berarti terbebas dari masalah, karena segala sesuatu pasti ada risikonya.
Eddi A Direktur Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Direktorat Pembinaan Keselamatan, mengatakan, yang harus diperhatikan oleh pemudik tersebut adalah modus pembiusan. Motifnya banyak, mulai memberikan makanan hingga minuman kepada calon korban.
“Jadi nanti jangan mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal, apalagi memberikan makanan atau minuman. Ini bukan bohong, tetapi faktanya setiap tahun ada,” ujar Eddi akhir pekan lalu di Jakarta.
Menurut Eddi, hampir setiap hari ketika musim mudik Lebaran, ada saja pemudik yang terkena bius. Bahkan, sampai ada yang tidak sadarkan diri hingga berhari-hari, dan barang bawaan berharganya hilang dibawa oleh orang yang membius.
“Ini kisah nyata, dulu saya pernah menjadi kepala terminal di Surabaya dan terjadi hal seperti itu. Maka hati-hati,” ucap Eddi.
Edi menyarankan, hindari juga membawa barang berharga secara berlebihan, karena bisa memancing kejahatan. Walaupun harus dibawa, simpan secara baik-baik, jangan sampai orang yang punya niat jahat mencelakai Anda.
“Pernah juga ada kejadian orang bawa banyak ponsel, dia nangis karena kena tipu, ponselnya dibawa kabur dengan modus pura-pura meminjam ponsel karena pulsa habis. Maka waspada dan tetap fokus ketika mudik,” kata Eddi.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR