Baku, Otomania – Hasil GP Eropa, Minggu (19/6/2016) cukup diluar perkiraan tim Manor Racing tempat pebalap Indonesia Rio Haryanto bernaung. Beberapa kejadian menyebabkan strategi tim untuk mendapatkan hasil maksimal di balapan ini buyar seketika.
Dave Ryan, Racing Director Manor Racing mengungkapkan, setelah mendapatkan hasil kualifikasi yang menjanjikan dan melihat balapan GP2, yang banyak di ganggu oleh kehadiran safety car. Tim mempersiapkan dua strategi berbeda bagi Rio dan rekan setimnya Pascal Wehrlein. Namun kejadian Rio di tikungan pertama dan kerusakan mobil Pascal membuat strategi tersebut buyar.
“Kami sudah mempersiapkan strategi khusus untuk balapan ini. Namun ketika mobil Rio bersenggolan dengan Haas, ia harus masuk pit dan kehilangan banyak waktu disitu,” ucap Dave dalam siaran resmi Manor Racing.
Rio sendiri cukup beruntung pada balapan di sirkuit kota ini dengan berhasil menyelesaikan balapan. Sementara Pascal harus berhenti di lap ke 40 akibat masalah rem.
“Hari ini benar-benar bukan hari baik untuk saya. Kejadian di tikungan pertama membuat saya harus berhenti cukup lama dan tertinggal dari rombongan pebalap,” ucap Rio.
Strategi tim yang menggunakan ban kompon lunak untuk mengejar ketertinggalan juga punya konsekuensi. Degradasi ban cukup besar karena sirkuit ini memerlukan proses pengereman yang cukup banyak di sepanjang balapan.
“Keputusan menggan ban kompon soft membuat konsekuensi degradasi ban cukup terasa. Titik pengereman selalu berbeda di tiap lap. Saya harus bertahan selama 49 lap balapan ini,” ucap Rio.
Meski demikian hasil ini disambut dengan penuh syukur oleh Rio. Hasil balapan ini akan digunakannya untuk balapan seri selanjutnya di Sirkuit Red Bull Ring, Austria dua minggu lagi.
“Setelah berharap dapat kesempatan baik di balapan ini langkah kami berikutnya adalah tetap fokus dan menjaga hasil positif ini. Saya menyelesaikan balapan dan hasil ini cukup baik,” ucap Rio.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR