Jakarta, Otomania – Masih banyak bengkel (terutama non-resmi) yang mengumpulkan oli bekas untuk dijadikan pelumas berbagai hal. Paling sering mata kita melihat, sisa oli mesin kendaraan itu dipakai untuk melumasi rantai sepeda motor, atau bagian mekanikal yang saling beradu. Mulai hindari!
Selain kata ”bekas” berarti sudah usah, banyak kotoran tercampur dalam pelumas bekas yang efeknya bisa sangat mengganggu di kemudian hari.
”Banyak bengkel nggak mau modal, dimasukkan tempat tertutup (pelumas bekasnya), orang mana tahu?” Kata Riyadi, mekanik Suadara Motor di RS Soekanto, Jakarta Timur, (3/6/2016)
Misalnya melumasi rantai. Pelumas bekas sangat berpotensi mengumpulkan kotoran. Debu dan berbagai macam material yang ada di udara bebas malah melekat di oli yang terdapat pada rantai.
Kotoran atau partikel kecil itu bisa menambah keausan pada rantai bila terserap ke dalam bushing dan pin. Parahnya, oli bekas mengandung serpihan besi yang berasal dari gesekan antarkomponen di dalam mesin.
”Ada serbuk-serbuk kotoran dan besi di oli bekas, yang makin menambah cepat rantai aus. Lebih bahaya lagi buat rantai motor sport yang umumnya pakai sil karet. Buat komponen bergerak lain juga sama,” ucap pria yang akrab disapa Yadi, kepada Otomania.
Dari sini sudah jelas, buat pelumas, benda apa pun, Yadi menyarankan pakai produk yang tepat. Buat rantai, gunakan pelumas rantai. Untuk melumasi komponen yang saling bergesekan, pakai semprotan khusus yang berguna untuk melumasi.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR