Jakarta, Otomania - Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia sedang mengalami masa stagnan, bahkan cenderung menurun di 2015 dan 2016 ini. Sektor industri pendukung, termasuk ban juga mengalami hal yang sama, hingga harus berjuang keras buat bertahan.
PT Gajah Tunggal, sebagai pemegang merek ban GT Radial, juga merasakan kondisi serupa. Pasar domestik, disebutkan GM Marketing PT Gajah Tunggal Arijanto Notorahardjo, cenderung tidak bergerak. Bahkan menurut data Gaikindo dan AISI di awal 2016 ini menurun.
"Pasar domestik masih lesu, penjuakan secara retail kami memang naik tapi tidak sebagus 2014. Untuk menjaga performa perusahaan, kami harus mengejar pasar ekspor yang memang lebih besar daripada domestik," jelas Arijanto saat dihubungi Otomania, Senin (16/5/2016).
Arijanto melanjutkan, komposisi domestik dan ekspor sudah mencapai 10 persen buat penjualan lokal dan 90 persen buat ekspor. Saat ini pasar eskpor terbesar GT Radial ada di Amerika Serikat. Bahkan AS bisa memegang 85 persen angka ekspor yang dilakukan Gajah Tunggal.
"AS sedang melakukan kebijakan anti-dumping ke China. Ini membuka peluang kami buat bermain di sana. Hasilnya terbilang baik, 85 persen angka ekspor terkirim ke Amerika Serikat," lanjut Arijanto.
Model yang ditawarkan di AS sama dengan ban GT Radial yang ada di Indonesia. Ari menjelaskan, konsumen di negara adidaya itu sudah paham dengan kualitas ban GT Radial, yang berimbas pada naiknya penjualan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR