Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Perhatikan "Kartu As" dalam Modifikasi Motor

Setyo Adi Nugroho - Kamis, 12 Mei 2016 | 19:08 WIB

Jakarta, Otomania — Setiap orang punya keinginan tampil berbeda dalam dunia yang monoton. Buat biker, modifikasi sepeda motor kustom jadi salah satu jalan keluar untuk bisa terlihat berbeda di antara sesama.

Urusan modifikasi ada dua cara, dilakukan sendiri atau meminta bantuan kepada mereka yang profesional, pemodifikasi, atau builder. Pada dasarnya, memodifikasi itu tidak punya aturan baku. Contoh hasil modifikasi motor pun bisa dengan mudah dilihat via internet.

Tinggal tentukan mana yang diinginkan dan beri sentuhan "pribadi" supaya lebih personal. Namun, urusan modifikasi harus memperhatikan faktor utama, yakni kenyamanan. Wujud yang keren akan tidak berguna jika motor sulit dikendarai atau justru memicu bahaya ketika dipakai berkendara di jalan.

"Sering kali klien datang membawa contoh sepeda motor modifikasi dari luar negeri. Tidak salah memang. Namun, kadang, model yang diidamkan tidak cocok untuk lingkungan tempat tinggal biker yang akan menggunakan itu nantinya," ucap Denny Dinata, builder dari De’ath Piston Garage Samarinda, saat ditemui Otomania, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, modifikasi sepeda motor, terutama kustom, harus nyaman digunakan untuk harian, jangan sampai menyusahkan biker pada kemudian hari. Oleh karena itu, komunikasi dari builder untuk membuat klien mengerti pentingnya ubahan untuk menambah kenyamanan penting dilakukan.

Dimensi

Hal yang diperhitungkan dalam pembuatan motor kustom juga beragam, salah satunya dimensi. Dimensi ditentukan berdasarkan postur pengendara, model sepeda motor yang diinginkan, dan suku cadang yang digunakan. Builder akan memperhitungkan dengan saksama bagaimana sepeda motor ini digunakan nantinya.

Modifikasi sepeda motor harian biasanya menggunakan model Jap Style yang sedang digandrungi. Ubahannya pun cukup sederhana, yakni tangki, jok, ban, serta sepatbor depan dan belakang. Di bengkel De’ath Piston Garage, ubahan ini menghabiskan dana Rp 7 juta hingga Rp 8 juta saja.

"Bikin motor sesuai dengan lingkungan motor tersebut akan lebih baik ketimbang bikin motor sesuai pesanan, tetapi tidak cocok di jalanan. Ini beda dengan kontes yang dibuat agar menarik, tetapi mungkin tidak nyaman," kata Denny.

Editor : Agung Kurniawan

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa