Jakarta, Otomania – Tak seperti awal tahun lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terjaga stabil di kisaran Rp 13.000-an. Buat pemain otomotif, salah satunya Toyota, hal ini menjadi situasi yang cukup ditunggu, meski tetap ada langkah hati-hati untuk menentukan harga jual mobil dan kenaikannya.
Vice President Director PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto mengatakan bahwa stabilnya nilai tukar rupiah itu sangat baik untuk perkembangan industri otomotif. Harga jual menjadi ikut stabil dan tidak bergejolak. Kenaikan banderol pun diakui sangat minim.
”Sampai saat ini TAM menerapkan prinsip dan menggunakan variabel yang sama untuk menaikkan harga jual. Ada cost, logistik, termasuk nilai exchange rate. Kami selalu ingin memiliki harga yang kompetitif dan bisa diterima. Nilai tukar rupiah stabil artinya bagus,” ucap Henry, (31/3/2016), di Jakarta.
Awal tahun ini, TAM hanya menaikkan sedikit harga jual mobil-mobilnya. Kenaikan bahkan disebut Henry tak sampai 5 persen. Itu pun bukan karena nilai tukar rupiah terhadap dollar, tetapi lebih menyesuaikan dengan Bea Balik Nama dan perpajakan saja.
”Harga memang tergantung dari situasi, kami lihat pergerakan pasar. Kalau memang butuh (harga dinaikkan) kami pasti lakukan. Kami akan sangat hati-hati, karena juga melihat dari sisi daya saing,” kata Henry.
Nilai tukar rupiah yang stabil bukan berarti bicara soal harga yang tetap atau naik. Henry lebih melihat industri otomotif secara keseluruhan yang akan menerima efek positif dari situasi yang baik ini.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR