Jakarta, Otomania – PT Fin Komodo Teknologi (FKT), produsen kendaraan Fin Komodo, merencanakan untuk memposisikan produknya sebagai kendaraan pedesaan. Hal ini merupakan salah satu strategi memperkenalkan Fin Komodo ke pasar potensial kendaraan serba guna ini.
“Kami ingin memposisikan Fin Komodo sebagai mobil pedesaan. Mobil yang serbaguna untuk jalan-jalan di pedalaman,” ujar Dewa Yuniardi, Marketing PT FKT, saat ditemui di sela acara eksibisi industri otomotif dan suku cadang, INAPA 2016 di JI Expo, Selasa (29/3/2016).
Fin Komodo yang diproduksi di pabrik Cimahi ini merupakan kendaraan segala medan yang ditujukan untuk penggunaan baik industri perkebunan, pertambangan, rekreasi serta penggunaan pada instansi-instansi khusus seperti TNI dan Polri.
Sebutan kendaraan off-road yang coba diperbaiki oleh FKT karena jadinya sedikit salah kaprah ketika sampai di pemahaman calon konsumen.
“Sebutan kendaraan off-road sebenarnya sedikit keliru terlebih jika dihubungkan dengan kebutuhan medan off-road ekstrim. Dari mesin saja hanya 250 cc jelas kalah (untuk kebutuhan offroad ekstrim),” terang Dewa.
Dewa berharap, Fin Komodo ini mampu dilirik konsumen di pedesaan dan perkebunan untuk membantu segala kebutuhan. Selain itu kendaraan ini tidak memiliki masalah di daerah-daerah yang kondisi jalannya tidak baik dan jika digunakan untuk rekreasi itu merupakan bonus.
"Kami punya tagline itu "No Road No Problem" , jadi misal ada kendaraan lain yang memposisikan sebagai kendaraan lain itu tidak masalah. Tidak ada jalan raya kita masih bisa, jJadi posisinya cocok untuk pedesaaan dan perkebunan, kalau ada yang dipakai untuk wisata, itu bonus saja," pungkas Dewa
Kendaraan yang dibanderol Rp 88 juta per unitnya ini menggunakan mesin 250 cc bertenaga 14 dk dengan torsi 17,6 Nm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi CVT Otomatis, Maju, Netral dan Mundur.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR