Jakarta, Otomania - Produksi mobil nasional berjenis cruiser rancangan PT Fin Komodo Teknologi ternyata sudah mendapat tanggapan positif. Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional, saat ini Komodo juga sudah diekspor sampai luar negeri.
Dua negara tentangga sudah ada yang menggunakannya untuk dijadikan sebagai kendaraan oprasional. Ibnu Susilo, Direktur Utama PT Fin Komodo mengatakan bahwa fungsi dari mobil Komodo beberapa sudah digunakan sampai pasar luar negeri.
"Meski sifatnya masih perorangan, sampai saat ini beberapa unit Komodo sudah kita ekspor. Yang kami tau mobil ini digunakan untuk survei geologi dan maining seperti di Afrika dan Malaysia," ucap kepada Otomania, Cimahi, Sabtu (5/9/2015).
Bicara soal fungsi, mobil buatan dalam negeri ini memiliki ragam spesifikasi yang bisa disesuaikan peruntukannya. Contoh, beberapa model yang sudah dijual untuk memenuhi keperluan transportasi di pedesaan mulai untuk pertanian sampai kebutuhan medical evacuation Puskemas di daerah. Bahkan dijadikan sebagai mobil patroli dan pemadam kebakaran.
"Kita rancang Komodo memang untuk daerah-daerah non aspal, seperti daerah tertinggal, perkebunan, pertambangan dan laninya. Secara model memang hanya satu saja, tapi mengenai varian dan fungsi bisa disesuaikan dengan kebutuhan," ujar Ibnu.
Edukasi dan hiburan
Selain untuk memenuhi kebutuhan akan kendaraan di pedesaan, ketangguhan serta performa yang sudah teruji dari Fin Komodo juga banyak dimanfaatkan sebagai sarana bisnis dalam dunia hiburan. Salah satunya seperti hiburan berkonsep adventure yang ada di Munduk, Bali.
"Salah satu fungsi Komodo juga bisa dijadikan sebagai transportasi adventure di lokasi wisata. Di Bali total ada 20 unit Fin Komodo yang dijadikan sebagai mobil petualang menjelajah daerah Munduk, dan kebanyakan yang menggunakanaya adalah orang asing," ucapnya.
Menurut Ibnu, selain urusan bisnis nilai utama yang ditonjolkan adalah sebagai sarana edukasi dan pengenalan. Masyarakat luas dan orang asing bisa mengetahui bahwa mobil ini merupakan mobil nasional yang dirakit dan diproduksi di Indonesia.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR