Jakarta, Otomania – Berkendara di musim hujan membutuhkan kesiapan kendaraan terutama pada ban. Salah satu yang perlu diperhatikan pada ban adalah tekanan udara. Tekanan yang sesuai dengan spesifikasi ban akan memaksimalkan daya cengkram ban di aspal.
“Tekanan pada ban ini sering kali disepelekan pengendara. Padahal ini penting untuk berkendara tidak hanya di musim hujan namun juga cuaca panas,” ujar Arifin Sofyan, Leader Planet Ban Jatiwaringin, saat ditemui Otomania, Senin (21/3/2016).
Kasus paling sering terjadi adalah mengisi tekanan angin melebihi ketentuan. Kondisi ini cukup berbahaya saat hujan. Ban yang terlalu keras akan mengurangi daya cengkram ban ke aspal terutama saat melakukan pengereman. Akibatnya pengendara motor sering slip hingga tergelincir.
Selain itu, pengendara yang mengisi ban dengan tekanan melebihi ketentuan secara tidak sadar merubah bentuk ban tersebut. Permukaan ban bisa “benjol-benjol” karena tekanan berlebih. Permukaan yang tidak rata ini membuat daya cengkram berkurang.
“Kebanyakan isi angin asal keras. Tidak melihat ukuran tekanan angin. Ketika tahu bannya benjol-benjol langsung menuduh mutu ban yang tidak baik,” ujar Arifin.
Kondisi permukaan ban juga dipengaruhi beragam hal seperti kondisi jalan, tekanan angin, juga cara berkendara. Jika pengendara senang berhenti lalu tancap gas, kerja ban tentu lebih berat dan mengurangi umur ban lebih cepat.
“Oleh sebab itu pengisian angin dengan ukuran yang direkomendasikan sangat penting. Tidak boleh berlebihan atau kurang. Jangan mempercayakan pada tempat pengisian ban yang tidak dilengkapi alat ukur,” tutup Arifin.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR