Jakarta, Otomania – Ada yang menarik pada gelaran Pasar Jongkok Otomotif (PARJO) 2016 yang berlangsung di Parkir Timur Senayan, Jakarta Selatan, 12 -13 Maret 2016. Di antara banyaknya peserta dengan produk bertema motor dan mobil, Gegaz Manufactura memamerkan hasil produksi mobil balap gokart.
Berawal dari ketertarikan pada kendaraan berdimensi kecil ini, Gegaz Manufactura memulai memproduksi gokart sejak tahun 2007 di Cikarang, Jawa Barat. Pemesanan pertama kali datang dari kalangan penggila gokart, hingga kemudian beralih pada bisnis penyewaan di seluruh Indonesia.
Gokart Gegaz ini sebagian besar menggunakan suku cadang dari dalam negeri. Bagian karet, cover kendaraan untuk pelindung, serta pelek, dan ban masih diimpor dari Cina. Proses produksi memakan waktu satu bulan per unit.
Khusus untuk sasis kendaraan, Gegaz menggunakan pipa Schedule 80 yang di las menggunakan teknik seamless. Rangka ini dijamin kuat menahan benturan dan Gegaz memberikan garansi 10 tahun.
Gegaz menyediakan empat pilihan mesin yang dapat dipilih konsumen yakni 120 cc, 160 cc, 200 cc, dan terbesar 270 cc. Mesin yang digunakan merupakan mesin universal yang biasa digunakan untuk mesin-mesin produksi atau pertanian.
Soal harga, gokart ini dibanderol dengan Rp 25 juta sampai Rp 36 juta per unitn. Harga ini tergantung spesifikasi yang diinginkan konsumen. Semakin besar kapasitas mesin yang diinginkan maka semakin mahal.
“Kami juga memproduksi gokart untuk spesifikasi balap serta modifikasi mesin sesuai permintaan konsumen. Suku cadang serta tenaga mekanik siap untuk melayani permintaan konsumen di seluruh daerah.” ujar Anto, mekanik Gegaz Manufactura, saat ditemui Otomania, Sabtu (12/3/2016).
Sepeda drift trike
Produk lain yang menarik adalah sepeda drift trike. Sepeda ini menggunakan motor yang sama dengan gokart namun di desain untuk melaju dengan gaya drifting. Sepeda ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 9 juta hingga Rp 13 juta.
Konsumen Gegaz Manufactura tersebar di beberapa daerah mulai dari Aceh, Solo, hingga Makassar. Pesanan juga datang dari luar negeri seperti Malaysia dan Timor Leste.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR