Jakarta, Otomania – Musim hujan buat sebagian biker adalah momen-momen susah. Selain harus selalu siap pakaian anti-air, kondisi sepeda motor juga dikhawatirkan menurun akibat ulah pasir dan karat yang tak kenal kompromi. Salah satu yang kerap terganggu adalah rem cakram.
Otomania mendatangi bengkel Omega Motor di Kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2016), dan mendapati beberapa kasus yang menimpa rem cakram. Ternyata belakangan kasus rem cakram seret dan bunyi banyak dialami biker di Jakarta.
”Langgangan, biasanya kalau musim hujan itu masalahnya di kaki-kaki. Bisa rem, bisa rantai, semuanya karena kotor. Kalau orang servis motor, biasanya mengeluhkan soal itu. Hari ini saja ada tiga orang rem cakramnya seret,” kata Priyo atau yang akrab disapa Babe, kepada Otomania.
Penyebabnya jelas, kata Babe, air hujan yang kadang bercampur dengan tanah dan butiran pasir halus. Inilah yang kerap menempel pada kampas rem dan menimbulkan bunyi. Ditambah lagi, kondisi kampas rem sedang tidak baik alias sudah aus, membuat bunyi-bunyian yang timbul makin keras.
Upaya
Bunyi yang muncul tak hanya saat rem dioperasikan, namun saat berjalan seperti biasa, seolah terdapat pasir atau benda yang menggesek piringan secara terus-menerus.
”Itu kampas rem juga sudah mau habis, jadi makin kencang bunyinya. Dibersihkan saja bisa, tapi nanti muncul lagi. Jangan terlalu lama dibiarkan, nanti piringan cakram cepat celong (habis),” kata Babe.
Solusinya, rajinlah menyiram dengan air bersih pada bagian rem cakram, saat sepeda motor usai menerjang hujan. Lebih baik lagi dengan alat penyemprot bertekanan tinggi.
BIlaada waktu, bongkar sendiri dan bersihkan kaliper serta piston rem cakram. Gunakan ampelas atau sikat kawat halus untuk membuang kotoran yang menempel, terutama di bagian piston dan rumah piston.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR