Jakarta, Otomania - Naik mobil saat hujan deras bukan berarti bebas dari tetesan air, apalagi bagi mobil yang umurnya sudah berusia tua. Sama seperti halnya rumah, atap mobil yang kurang perawatan juga bisa mengalami kebocoran.
Ada beberapa hal penyebab kebocoran pada mobil, namun umumnya adalah karena keropos akibat korosi karat. Perlu diketahui atap mobil memiliki bidang datar yang menjadi tempat paling strategis untuk air diam berlama-lama, hal ini yang paling sering disepelkan oleh pemilik mobil.
"Contoh mobil yang memiliki atap datar adalah mobil-mobil MPV dan sedan. Karena platformnya panjang jadi otomatis atap juga berbentuk persegi, air bekas hujan atau cucian yang dibiarkan saja akan menajdi pemicu awal timbulnya korosi yang membuat material plat di atap berkarat dan keropos," ucap Daniel Yoga dari dari auto detailing Gloss Geek saat dihubungi Otomania, Selasa (2/2/2016).
Tanggapan lain juga ikut diutarakan oleh Aryo, tukang las yang biasa mengerjakan mobil-mobil lawas di bengkel Hantu Laut, Cipete, Jakarta Selatan. Menurut Aryo, kebanyakan mobil saat ini sudah ada jalur air pada bagian atas, hal ini juga sering diabaikan banyak orang, bahkan beberapa tidak tahu fungsinya.
"Karet seperti garis yang membentang di atap menjadi jalur air turun. Saat karet rusak maka akan terjadi penumpukan seperti genangan yang biasanya ada di ujung. Dari sini air bisa rembes masuk ke dalam kabin," ucap Aryo saat ditemui Otomania, Rabu (3/2/2016).
Menurutnya, kerusakan karet di atap mobil bisa disebabkan dari dua hal. Pertama akibat banyak kotoran yang menumpuk dan berkembang menjadi jamur, dan yang kedua karena karet sudah getas akibat sering terjemur panas.
"Kalau sudah keropos jalan satu-satunya yang di las untuk menambalnya, tapi kalau kerusakannya sudah banyak dan menyebar lebih baik bongkar atap dan ganti plat baru," ujar Aryo.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR