Jakarta, Otomania – Ibarat tubuh manusia, mobil juga butuh cairan dalam tubuhnya. Fungsi cairan pada kendaraan, adalah menjaga performa mobil sehingga tetap prima.
Tahukah Anda, ternyata ada delapan jenis cairan yang terkandung dan dibutuhkan kendaraan? Faktanya adalah, fatal akibatnya jika cairan ini sampai kurang atau paling parah kosong!
Dari delapan cairan tersebut, di antaranya ada yang berhubungan langsung dengan mesin dan ada juga yang tidak. Meski begitu, caian tersebut tetap harus jadi perhatian, agar berkendara menjadi aman dan nyaman.
Sebagian besar cairan penting tersebut, seperti yang ada di dalam buku Ayo Aman Berlalu Lintas yang diterbitkan Astra International bersama dengan Korlantas Polri.
Oli mesin
Pengecekan oli mesin sebaiknya dilakukan secara rutin. Cek ketinggian oli, agar berada di antara batas minimum dan maksimum. Tambahkan oli ketika ketinggiannya di bawah batas minimum.
Selain mengecek batas ketinggian, kondisi oli bisa dilihat dari warnanya. Ketika sudah berubah jauh dari warna aslinya atau bahkan sampai menghitam, segera lakukan penggantian, agar tidak berakibat buruk bagi mesin.
Air radiator
Selain oli mesin, cairan yang harus selalu diperiksa yaitu air radiator. Cek volumenya dengan melongok ke dalam tangki cadangan.
Kurangnya air radiator dapat menyebabkan mesin mobil mudah mengalami panas berlebihan atau overheating. Maka dari itu, jika volumenya sudah terlihat berkurang, tambahkan cairan khusus untuk radiator, hingga mencapai batas maksimal.
Air ACCU (aki atau baterai)
Agar masa pakai baterai atau aki bisa berusia panjang, lakukan pengecekan setiap dua minggu sekali. Pastikan ketinggian cairan aki pada seluruh sel berada di antara batas bawah (lower level) dan batas atas (upper level). Ini tidak berlaku untuk kendaraan yang menggunakan aki MF (maintenance free atau aki kering).
Minyak rem
Pastikan ketinggian minyak rem berada pada batas maksimum. Bila sudah berkurang hingga batas minimum dan lampu indikator rem parkir menyala, segera hubungi bengkel resmi atau bengkel terpercaya lainnya, untuk melakukan pengisian ulang atau perbaikan.
Perlu diketahui, jika ketinggian minyak rem jauh di bawah batas minimum, diindikasikan telah terjadi kebocoran sistem rem. Kerusakan tersebut bisa mengakibatkan rem blong ketika digunakan.
Air Wiper
Selalu gunakan air ketika hendak menyalakan wiper. Karena jika penggunaan wiper saat kaca kering, dapat merusak permukaan kaca. Diharapkan agar selalu mengecek volume air di dalam tangki wiper. Upayakan agar selalu tersedia.
Jika diperlukan, tambahkan cairan pembersih kaca untuk menghilangkan kotoran yang lengket, sekaligus menjadikan permukaan kaca lebih jernih.
Minyak power steering
Volume minyak power steering harus selalu berada di antara batas minimum dan maksimum, seperti layaknya cairan-cairan sebelumnya. Kurangnya minyak dapat menyebabkan kerusakan pada power steering. Kemudian, biasakan untuk selalu meluruskan roda depan sebelum mematikan mesin kendaraan untuk menjaga kinerja power steering.
Oli gardan
Kualitas oli gardan harus selalu terjaga. Jika oli gardan bocor atau bahkan sampai habis akan menyebabkan kerusakan serius pada komponen ini. Jadi perhatikan selalu apakah ada kebocoran oli pada gardan atau tidak, jika ada segera diperbaiki. Selain itu, selalu gunakan oli serta suku cadang yang asli agar terjamin kualitasnya.
Penggantian oli gardan bisa dilakukan setiap 10.000 km sekali. Fungsi cairan oli untuk komponen ini sangat penting, untuk melumasi gear atau gigi gardan yang bekerja bergesekan terus menerus.
Oli transmisi matik
Transmisi matik sangat bergantung pada volume pelumas yang terkandung dalam pengoperasiannya. Jangan pernah membiarkan transmisi matik kekurangan oli sampai di bawah batas minimum. Akibatnya, penyaluran tenaga dan kecepatan putaran mesin akan terganggu.
Meski masa penggantiannya sekitar 100.000 km, ada baiknya tetap terus diperiksa dua minggu sekali, kemudian secara rutin ke bengkel untuk memeriksa kondisi oli beserta transmisinya di setiap 10.000 km sekali. Sehingga ketika terjadi kebocoran oli matik, akan bisa cepat diatasi, sebelum sampai pada kerusakan lebih parah.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR