Jakarta, Otomania – Pemasangan busi pada kendaraan, khususnya mobil, tidak bisa sembarangan, harus disesuaikan dengan kebutuhan mesin. Jika tidak, maka harus rela terima konsekuensi negatif yang bakal terjadi.
Sapta Agung Nugraha, Service Head Toyota Auto2000 Pramuka mengatakan, ada efek yang akan dihasilkan, dari ketidakcocokan tersebut. Pastinya bukan sesuatu yang menguntungkan, jadi perlu sesuai antara busi dan karakter mesin tiap mobil.
"Apabila jenis busi tidak sesuai dengan karakteristik mesin, maka proses pembakaran menjadi tidak sempurna. Situasi itu akan membuat banyak campuran udara dan bahan bakar yang tidak terbakar," ujar Sapta kepada Otomania, Kamis (12/11/2015).
Lebih dari itu, lanjut Sapta, karena tidak sempurnanya pembakaran, dapat mengakibatkan kerak di dalam ruang bakar menumpuk. Lebih dari itu, emisi gas buang HC (hidrokarbon) menjadi lebih besar.
Sapta menambahkan, dampak negatif selanjutnya yang bisa terjadi, yaitu performa mesin akan menurun dan memungkinkan timbulnya kerusakan pada sistem pembakaran.
"Terakhir, dampak seketika yang nantinya bisa dirasakan adalah tarikan mesin berkurang, kemudian membuat mesin menjadi pincang maupun ngelitik (knocking)," kata Sapta.
Sapta mencontohkan, seperti misalnya Toyota Avanza dan Yaris sama-sama memiliki nilai kompresi antara 10 sampai 11, untuk itu keduanya menggunakan busi tipe dingin. Namun, tetap ada perbedaan dari tipe elektrodanya.
Elektroda untuk tipe Yaris menggunakan platinum, sementara untuk Grand New Avanza sudah menggunakan tipe iridium.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR