Jakarta, Otomania -Mayoritas konsumen membeli mobil berdasarkan modelnya dan ini masalah selera. Namun, seiring jalan, masih banyak faktor lain yang bisa menentukan, salah satunya masalah tenaga.
Taufik Eko Yudanto, Founder dari Taft Diesel Indonesia (TDI) mengatakan, kekurangan pertama bagi yang tidak terbiasa menggunakan kendaraan segala medan seperti Taft ini, yaitu kopling yang keras. Namun hal ini bisa disiasati dengan pembiasaan diri.
"Jika sudah terbiasa, lama-kelamaan juga akan terasa empuk koplingnya. Cara lainnya adalah dengan mengganti perangkat kopling dengan menggunakan tipe silent. Desainnya sedikit berbeda dengan yang standar atau normal, juga harga lebih mahal.Tapi performa jauh lebih baik dari bawaan pabrik," ujar Taufik, Selasa (20/11/2015).
Kedua, lanjut Taufik, oli mesin harus sering-sering dicek, terutama bila menggunakan oli full sintetik. Karena suhu mesin diesel yang tinggi, membuat proses penguapan oli mesin berjalan cukup cepat.
"Setelah itu yang Ketiga, radius putar mobil ini termasuk besar di kelasnya, sedikit menyulitkan apabila harus mengambil putaran u-turn. Namun kelemahan ini akhirnya mendapat perbaikan pada beberapa model, sepeti Independen (Taft F73/Rocky F78) yang beredar dari tahun 1996 hingga 2008,” tutur Taufik.
Kemudian yang terakhir, untuk model Taft F70/Rocky F75, yang notabene masih menggunakan per daun sebagai tulang punggung suspensinya, pada bagian depan di sisi kanan, sering “kalah duluan”. Sehingga menyebabkan bagian depan mobil miring ke arah kanan.
"Namun tidak perlu khawatir, karena hal ini dapat disiasati dengan memasang satu bilah per tambahan, pada susunan per daun di bagian kanan depan," ujar Taufik.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR