Jakarta, Otomania - Sistem pendingin udara pada mobil atau air conditioner (AC) menjadi senjata utama untuk meredam panas di dalam kabin saat berkendara, apalagi siang hari. Meski demikian fitur AC tidak selamanya dapat bekerja maksimal, apalagi untuk ukuran mobil yang sudah berumur.
"Untuk mobil lawas atau 10 tahun ke bawah, biasanya masalah AC itu ada pada sistem kompresornya. Ada yang sudah mulai berbunyi bahkan sampai bocor," ucap Bambang, spesialis AC yang ada di kawasan Tebet Dalam Raya, Jakarta Selatan, ketika disambangi Otomania, (20/10/2015).
Komprosor AC sendiri memiliki fungsi layaknya jantung pada manusia, yaitu untuk menyalurkan refrigerant (zat pendingin) agar bersirkulasi pada sistem. Kompresor umumnya terdiri dari dua saluran, yaitu hisap (suction) dan buang (discharge).
Saluran hisap dihubungkan dengan evaporator yang merupakan sisi tekanan rendah. Sedangkan saluran buang dihubungkan dengan condensor yang menjadi sisi tekanan tinggi.
Umumnya untuk mobil yang sudah lama, sistem ini rentan mengalami kerusakan yang cukup menggangu, hal ini dikarenakan masalah jam terbang yang sudah tinggi. Mulai dari sirkulasi yang tidak dingin sampai mempengaruhi tekanan panas pada mobil yang bisa menyebabkan mesin overheat.
"Sama dengan komponen lain, kompresor pada umumnya memang memiliki masa pakai. Apalagi seperti saat ini dengan cuaca yang panas, pasti kebanyakan orang menggunakan AC secara berlebihan. Sistem yang paling rawan pada kompresor itu masalah valve yang sudah lemah," ucap pria yang akrab disapa dengan Botoy ini.
Meski memiliki masa pakai, tapi Botoy juga menerangkan bila perawatan dilakukan secara teratur juga bisa memperpanjang umur kompresor. Salah satu cara mudahnya dengan rajin melakukan pengecekan kondisi kompresor, khususnya bagi mobil yang sudah berumur.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR