Jakarta, Otomania – Produk sepeda motor Bajaj Pulsar yang memiliki teknologi DTS-i (Digital Twin Spark Ignition), diklaim bisa irit bahan bakar, karena pembakaran yang optimal. Disampaikan Lulu, pemiliki bengkel spesialis Bajaj Pulsar, ada hal yang harus diperhatikan beberapa perawatannya.
“Dengan memiliki dua busi, pengapian lebih sempurna dan pembakaran semakin bagus. Meski satu busi mati, sepeda motor masih tetap bisa berjalan. Lebih dari itu, ketika sepeda motor berada di posisi 6.000 rpm, maka otomatis hanya menggunakan satu busi, ini diatur oleh Capacitor Discharge Ignition (CDI) digital pada Bajaj Pulsar,” ujar Lulu yang juga mantan teknisi bengkel resmi Bajaj Pulsar, Kamis (15/10/2015).
Lulu menambahkan, karena pengapian bagus ini, mesin menjadi cepat panas. Memang ada keuntungan mesin cepat panas, karena terkait performa. Namun, kalau kepanasan kerugian ada di sil ang cepat mengalami kerusakan. Kebetulan sepeda motor Bajaj Pulsar, yang ada di Indonesia khsuusnya, hanya mengandalkan oil cooler.
“Jadi, karena penjagaan panas dari oli pendingin, pemilihan oli jangan sembarangan untuk sepeda motor ini. Biasanya yang direkomendasikan yaitu yang bermerek Valvoline dengan Viskositas 20W-40. Memang sebenarnya menggunakan oli apapun bisa, namun yang direkomendasikan jenis ini,” ujar Lulu.
Selain oli, lanjut Lulu, hal penting lain yaitu pemilihan bahan bakar minyak (BBM). Ini merupakan salah satu faktor penentu keawetan komponen kendaraaan. Tidak hanya pada Bajaj Pulsar tapi juga pada kendaraan lain. Dengan bekal pembakaran yang bagus, sebenarya Bajaj Pulsar diperbolehkan menggunakan bensin Premium. Tapi, karena kandungan BBM tersebut tidak cukup bersih, maka sebaiknya menggunakan Pertamax atau yang nilai oktannya tinggi.
“Sama seperti kendaraan lain, menjaga keawetan mesin sepeda motor juga harus memperhatikan bahan bakarnya. Agar saat terbakar, tidak menyisakan kerak di dalam ruang pembakaran,” ujar Lulu.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR