Jakarta, Otomania - Mengganti pelek menjadi salah satu opsi yang mudah diterapkan untuk mengubah tampilan mobil. Bukan hanya dengan membeli baru pelek aftermarket, tapi mencari pelek limbahan atau bekas pun bisa menjadi solusi yang lebih hemat.
Banyak orang yang memlikh opsi Membeli pelek seken. Ada beberapa alasan mengapa orang lebih mencari pelek second ketimbang model baru, seperti karena harga yang lebih murah dan model yang sudah tidak dijual lagi di toko.
Bagi yang berniat mencari pelek bekas hal ini sah-sah saja dilakukan tapi baiknya harus memilih dengan cermat. Mulai dari kondisinya, sampai detail tiap bagian.
"Beli pelek seken memang lebih berisiko dari pelek baru, pertama karena tidak ada jaminan seperti garansi dan kedua pembeli juga wajib pintar melihat kondisi," ucap Fendy dari Tirta Motor Sport saat dihubungi Otomania via telepon, Jakarta (20/10/2015).
Menurutnya ada beberapa detail bagian yang wajib untuk diperhatikan. Mulai dari kondisi bibir pelek, cat sampai kondisi lubang bautnya.
Pastikan tiap ruas lingkar tepinya tidak ada yang rusak atau terjadi benjolan. Cara mudah untuk mengetahuinya dengan memperhatikan apakah ada bekas bubutan seperti garis.
Bila ada, bisa dipastikan pelek tersebut pernah pecah atau benjol dan dirapikan kembali dengan membubut ulang atau mengunakan mesin press. Hal ini biasanya terjadi pada pelek yang berdimensi besar.
Selain itu, bila pelek sudah dicat pastikan warna juga harus merata sesuai aslinya. Untuk mengetahui apakah cat asli atau ulang tinggal lihat dari ketajaman cetakan emblem pada pelek, bila masih tajam kemunkinan cat masih asli dan sebaliknya.
"Jangan lupa teliti dudukan lubang as roda dan baut. Pastikan kondisinya masih normal tanpa cacat, karena hal ini cukup riskan bila sudah pernah diperbaiki. Lebih baik saat akan mencari pelek seken ditemani dengan orang yang lebih paham mengenai pelek," ucapnya.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR