Jakarta Otomania – Mengenal bentuk bahaya dan potensi risiko dalam defensive driving atau riding jadi hal penting saat berkendara. Hal itu membuat pengendara bisa lebih hati-hati ketika berada di jalan, entah itu dari cara berkendara atau bersikap.
Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Centre (RDC) mengatakan, bahaya sendiri adalah sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian dan keadaan yang dapat menimbulkan kecelakaan, atau juga kerugian berupa cedera, bahkan kematian.
“Bahaya sendiri terbagi dua, ada kondisi yang membahayakan dan tindakan yang membahayakan. Terkait dengan defensive driving dan riding, yang lebih diajarkan yaitu bagaimana kita untuk tidak melakukan tindakan yang membahayakan,” ujar Marcell, Kamis (17/9/2015).
Kemudian, lanjut Marcell, selain mengenal bahaya kita juga harus bisa memahami apa yang disebut sebagai risiko. Berbeda dengan bahaya, risiko sendiri merupakan potensi seseorang terlibat dalam bahaya, atau akibat yang tidak menyenangkan dari sebuah perbuatan.
“Risiko sendiri bermacam-macam, seperti misalnya kematian, cacat permanen, cedera ringan atau berat, kehilangan fungsi vital, dan kerusakan aset. Kenali itu, pahami dan cobalah untuk berkendara dengan baik dan benar,” ujar Marcell.
Marcell menambahkan, risiko juga bisa datang dari internal dan eksternal. Namun, jika kita sudah dengan baik mencegah datangnya risiko dari dalam diri, hanya tinggal berhati-hati dengan yang datang dari luar.
“Maka dari itu pada defensive driving kita ajarkan mengenai hazard perception (persepsi bahaya), dengan mengobservasi risiko, mengenali cara hindar terbaiknya, serta mengeksekusi di waktu yang tepat. Metode yang digunakan RDC dengan prinsip OKE (Observasi, Kenali, dan Eksekusi),” kata Marcell.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR