Jangan Pernah Biarkan Anak Berkendara Mobil atau Motor

Jakarta, Otomania – Banyaknya anak di bawah umur yang sudah membawa kendaran baik roa dua atau roda empat sangat memperihatinkan. Pasalnya, bila ingin berkendara tidak hanya dilihat dari seberapa mahirnya seseorang, tapi juga berdasarkan kematangan psikologis.

Anak di bawah umur dianggap tidak memiliki kemampuan kematangan psikologis. Seperti misalnya kemampuan dalam mengontrol emosi, mengantisipasi bahaya dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan di jalan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Roslina Verauli, Psikolog Anak dan Keluarga di sela kegiatan Castrol Magnatec Stop-Start Family Funcity, yang diadakan di Kidzania Pasific Place SCBD Jakarta Selatan, Sabtu (12/9/2015).

“Bukan hanya bisa menggerakkan mesin motor atau tidak, tapi apakah anak secara emosional sudah cukup matang? Atau apakah anak-anak di bawah umur tersebut sudah paham akan situasi berkendara dan sudah paham akan aksi-aksinya? Itu yang seharusnya jadi pertimbangan orang tua,” ujar Vera.

Vera menambahkan, kematangan secara emosional itu sangat penting posisinya, selain itu mereka juga harus memahami bahwa dalam gejolak emosi tertentu, apa sikap yang harus diambil, sehingga tidak mencelakakan diri dan orang lain.

“Anak-anak yang belum secara legal memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), mereka belum sanggup berfikir antisipatif dan abstrak, mereka juga belum bisa memikirkan dengan spontan akan dampak perbuatan yang dilakukannya terhadap orang lain, karena fokus mereka masih ke diri sendiri,” ujar Vera.

Maka dari itu, lanjut Vera, orang tua harus sangat ketat memantau anak-anak, dan di sinilah kemampuan orang tua dalam menjaga anaknya diuji. Jangan sampai membiarkan anak yang masih belum cukup umur berkeliaran di jalan dengan mengendarai kendaraan roda empat atau roda dua.

“Kita sasar langsung saja ke orang tuanya, kok bisa membiarkan anaknya berkendara, mengapa bisa memberikan padahal belum cukup usianya, lebih parah lagi jika kendaraan dibawa ke jalan raya, di mana sudah melibatkan banyak hak orang lain. Janganlah membiarkan atau memberikan anak sesuatu yang belum mereka sanggupi, karena akan bahaya akibatnya,” ujar Vera.