Pada dasarnya mobil bermesin diesel memang lebih sederhana perawatannya ketimbang bensin. Tapi, ketika mau menggunakanya untuk perjalanan jauh tetap saja ada hal yang harus diperhatikan.
"Khusus mesin diesel sebelum jalan jauh perlu melakukan pengecekan filter udara dan saringan bahan bakar, bila sudah kotor langsung ganti dengan yang baru," ujar Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia Arifani Perbowo, saat berbincang dengan Otomania, awal Juli lalu.
Salah satu cara mengenali mobil diesel bermasalah, kata Arifani, bisa dirasakan melalui kesan tarikan gas yang berat serta asap gas buang yang terlampau tebal. Kalau sudah begini, segera pergi ke bengkel dan lakukan pengecekan. Selain akibat saringan udara dan bensin yang kotor, gejala ini juga bisa terjadi karena injektor tidak bersih.
"Untuk mesin diesel modern yang sudah banyak digunakan model-model baru, biasanya sudah dilengkapi dengan turbo. Untuk menjaga tarikan kendaraan tetap prima, biasakan setiap servis berkala, minta mekanik untuk memeriksa kondisi injektor, apalagi untuk mobil dengan jarak tempuh lebih dari 40.000 km. Kalau kotor minta bersihkan dengan injector cleaner saja," ucap pria yang akrab disapa Ape ini.
SPBU
Faktor lain yang paling berpengaruh dalam perjalanan mengendarai mobil diesel adalah mencari lokasi SPBU yang tepat di jalan. Maklum, pemerataan kualitas bahan bakar diesel belum terlaksana dengan baik di Indonesia.
Nah, guna mengurangi risiko mengonsumsi solar buruk, ada cara mudah untuk melakukannya. "Mungkin sedikit susah mencarinya, tapi usahakan mencari pom bensin yang ramai saat melintasi kota besar, dan supaya mobil tetap prima saat akan melakukan perjalanan balik ke Jakarta cek lagi kondisinya," ucap Ape.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR