Jakarta, Otomania - Kerjasama Rifat Sungkar dengan GO-JEK bukan semata-mata bagian dari bisnis, namun sebagai salah satu bentuk nyata dari upaya mengkampanyekan safety riding di Indonesia. Seperti diketahui, Rifat belum lama telah ditunjuk sebagai Duta Keselamatan Mengemudi Indonesia dari UNESCO.
"Sebetulnya ketika dapat mandat itu, tidak dikatakan khusus roda empat ataupun roda dua, tapi yang pasti kami sebagai duta keselamatan ini wajib menularkan berkendara dengan aman dan baik. Itu adalah program awal yang diberikan kepada saya sebagai duta," ujar Rifat, Selasa (30/6/2015).
Rifat menambahkan, saat ini jumlah kendaraan sudah semakin banyak, namun kemampuan dan etika pengendarannya tidak juga ikut meningkat, sehingga banyak terjadi kecelakaan. Meski tiap tahun duta keselamatan selalu muncul, namun belum cukup untuk menutup jumlah pengendara yang setiap hari terus bertambah, untuk dididik. Tujuan yang diberikan kepada tiap duta-duta keselamatan tersebut, yaitu menurunkan angka kecelakaan sebesar 50 persen hingga 2020 nanti.
Role model
Jika melihat kondisi tersebut, perubahan tidak bisa dilakukan kepada satu-persatu pengendara kendaran yang begitu banyak, dan sangat tidak optimal hasilnya. Menyiasati target tersebut, Rifat kemudian melihat potensi bagus dari fenomena GO-JEK.
"Saya akhirnya memikirkan mengenai konsep role model berkendara dengan baik, agar efek kampanye safety riding bisa cukup besar, dan kebetulan teman saya dari GO-JEK juga membutuhkan jasa untuk bisa membantu menambah kemampuan pengendara-pengendaranya, akhirnya terbentuklah proyek ini," ujar Rifat.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR