Namanya barang bekas, biasanya tetap saja ada potensi kerusakan. Namun, seberapa besar kerusakan yang bisa dikompensasi, ini yang wajib diperhatikan. Kondisi mesin wajib jadi perhatian utama ketika mau beli moge bekas.
"Usahakan tahapan dalam pengecekan awal dilakukan dengan benar. Jangan mentang-mentang sudah suka dengan motornya dan dengan iming-iming harga yang cocok, lantas ceroboh," ujar Inggar Guntoro, Senior Sales Manager PT Roda Putar Maju Selaras (Moto8), kepada Otomania di Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2015).
Inggar mengatakan, hal pertama yang dilakukan adalah cek apakah motor pernah jatuh. Moge identik dengan kekuatan dan kecepatan, maka terjatuh biasanya melekat pada produk ini, terutama bagi pemilik yang tidak cakap mengendarainya. Cara paling mudah untuk mengetahuinya adalah dengan melihat ujung setang atau ujung handle gas dan rem apakah terdapat bekas lecet atau tidak.
Kemudian periksa lagi bagian baut-baut pada setang dan handle apakah ada tanda pernah dibuka. "Meski tanda lecet pada handle dan ujung setang tidak ada, bukan berarti motor tersebut tidak pernah jatuh, bisa saja sudah diganti oleh pemiliknya. Maka dari itu, cek juga kondisi baut-bautnya," kata Inggar.
Setelah merasa puas dengan kondisi mulus, lanjutkan dengan mengecek mesin, apakah ada rembesan oli atau mesin dalam kondisi basah. Jika basah maka besar kemungkinan ada kerusakan pada bagian mesin.
Pemeriksaan ini dibenarkan Yudha Satrya Wardhana, pedagang moge bekas. Menurut dia, mesin akan menjadi alasan kita untuk bisa menawar lebih rendah atau bahkan mengurungkan niat untuk membeli moge bekas tersebut.
"Masalah di dalam mesin tidak bisa diprediksi dan bukan karena langkanya suku cadang, namun harganya yang juga mahal, karena harus melakukan pemesanan dari luar negeri terlebih dahulu untuk yang memang hanya di sana barangnya," ujar Yudha.
Kemudian, nyalakan mesin dan dengarkan suara mesin. Agar bisa lebih jernih mendengarkan suara mesin, tutup knalpot, bisa menggunakan sandal atau sepatu. Selanjutnya cek ban, botak atau tidak, kembali, kondisi ini bisa dijadikan alasan untuk menawar.
Setelah itu cek kelistrikan. Untuk kelistrikan, disarankan agar coba dibawa ke bengkel, bisa dicek menggunakan sensor, sehingga mendapat estimasi biaya perbaikan jika memang ada kerusakan.
Terakhir, hal yang wajib dilakukan adalah test ride. Dalam kondisi jalan lurus coba lepas tangan, apa sepeda motor membanting kekanan atau ke kiri. "Jika membanting ke kanan atau ke kiri, kemungkinan pernah jatuh dan kondisi segitiga sudah rusak, bisa juga bagian kaki-kaki, atau sokbreker," ujar Yudha.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR