Lima Cara Mendeteksi Mobil Bekas Tabrakan dari Bengkel Ketok Magic, Nomor 1 Paling Mudah Dilakukan

Otomania.com - Lima Cara Mendeteksi Mobil Bekas Tabrakan dari Bengkel Ketok Magic, Nomor 1 Paling Mudah Dilakukan.

Buat yang ingin beli mobil bekas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan mulai dari mesin hingga bodi.

Khusus bagian bodi, calon pembeli mobil bekas mesti teliti, jangan sampai dapat unit yang bekas mengalami tabrakan.

Lantas, apa saja yang harus diperhatikan dan bagamana cara mendeteksi mobil bekas tabrakan?

Untuk mengetahui cara mendeteksi mobil bekas yang tepat, redaksi bertanya langsung ke Bambang, pemilik bengkel Ketok Magic 2000 di Kemanggisan, Jakarta Barat.

“Kalau pengecekan di bagian bodi mobil, apakah bekas diperbaiki, biasanya di ‘ketok-ketok’,” ungkap Bambang pada Minggu (18/9/2022).

Menurut Bambang untuk mobil bekas yang bodinya masih mulus tidak ada dempulnya, suaranya nyaring.

"Tapi kalau yang ada dempulnya suaranya mendem,” tegasnya.

Kemudian cara lainnya yakni dengan melihat permukaan bodi mobil bekas baik dari arah belakang maupun depan.

Antonio /GridOto.com

Ilustrasi perbaikan bodi mobil bekas yang megalamo penyok

Baca Juga: Sering Bikin Panik, Ini Penyebab Munculnya Tetesan Air Radiator di Kolong Mobil

Pasalnya, penggunaan dempul pada mobil bekas tabrakan kadang sulit rata sehingga permukaannya terlihat bergelombang.

Selain itu, kondisi cat juga bisa menjadi indikasi mobil bekas tabrakan.

Yaitu dengan cara melihat apakah pada bagian bodinya ada perbedaan warna, misalnya lebih gelap dan lebih terang.

Hal ini bisa jadi indikasi mobil pernah dilakukan pengecatan ulang atau sebagian.

Lalu bagian lain yang mesti dicek adalah tulang-tulang di bagian mesin.

“Seperti ada bengkok di bagian plat, atau ada bekas pengelasan, atau bisa juga ada penyak-penyok di bodi,” jelas Bambang.

Selain itu, untuk mengetahui mobil bekas tabrakan juga bisa melihat atau mencermati pada bagian sasis mobil.

“Bagian sasis atau braket-braket yang agak tebal, ada yang penyok tidak, sebab jika terjadi kerusakan pada sasis agak sulit untuk menggantinya,” pungkas Bambang.