Otomania.com - Ngeri, tiga jenis bahaya ini mengincar anak yang dibonceng di depan pengendara, ahli safety beri penjelasannya.
Enggak sedikit dijumpai pengguna motor yang memposisikan anaknya di bagian depan saat berkendara.
Namun sobat Otomania harus tahu, bonceng anak saat mengendarai motor dengan posisi buah hati di bagian depan ternyata tidak dibenarkan.
”Biasanya orang tua membonceng anak di depan karena berbagai alasan sederhana," buka Johannes Lucky, Manajer Safety Riding Department PT Astra Honda Motor dalam keterangan resminya, Sabtu, (23/7/2022).
"Misalnya anak bisa menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan, ada juga yang berpikir posisi anak di depan lebih aman dan mudah dikontrol saat tertidur. Padahal ini tidak benar,” kata Johannes Lucky.
Menurutnya, potensi bahaya yang bisa terjadi diantaranya, terbentur setang kemudi, terjepit, dan mendapatkan gangguan kesehatan.
Selain itu juga menutupi ruang lingkup pandangan pengemudi, mengganggu pengendalian, hingga salah membaca informasi dari panel instrumen.
Karena hal tersebut, Johannes Lucky pun memberi tips cara membonceng anak kecil yang aman.
Perlengkapan berkendara
Karena antara pengendara dan pembonceng memiliki risiko yang sama, anak wajib menggunakan perlengkapan berkendara. Keduanya wajib menggunakan perlengkapan berkendara, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan juga sepatu.
Posisi
Pastikan, anak membonceng di belakang dengan posisi lurus dengan tubuh pengendara dan rapat. Tujuannya yaitu, agar anak dapat memegang tubuh pengendara lebih baik dan meningkatkan keseimbangan saat berkendara.
Anak siap dibonceng
Pastikan tangan anak yang dibonceng sudah bisa memegang kuat pengendara. Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak tergangu ketika membonceng.
Bisa juga ditambahkan dengan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.
Atur waktu, rute, dan jarak
Anak memiliki ketahanan fisik berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka tidak bisa diperlakukan sama.
Mengatur waktu keberangkatan seperti berangkat lebih pagi untuk menghindari terik matahari akan dapat mengurangi ketidaknyamanan mereka ketika berkendara.
Mengatur rute keberangkatan juga diperlukan, sehingga kita terhindar dari kemacetan dan dapat sampai tujuan lebih cepat.
Baca Juga: Jangan Bikin Pengendara Lain Emosi di Jalan, Segini Jarak Ideal Menyalakan Lampu Sein Sebelum Belok
Konfirmasi
Saat berkendara, kita harus sering melakukan konfirmasi terhadap anak, apakah dia haus, mengantuk, capek dan lainnya. Ketika sering melakukan konfirmasi, kita dapat menemukan masalah pada anak sedini mungkin, sehingga dapat mencegah terjadinya potensi bahaya.
Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah adanya potensi tersenggol kendaraan lain.
Kontrol Kecepatan
Saat berkendara dengan anak, kita perlu mengontrol kecepatan dalam berkendara. Hal ini ditujukan untuk mencegah anak terpental ke belakang atau berguncang saat kita membuka gas.
Soalnya, pegangan anak belum kuat atau anak tidak siap terhadap pergerakan tiba-tiba sepeda motor. Selain itu juga untuk mencegah anak terlempar saat bermanuver atau menikung dengan kecepatan tinggi.
Edukasi
Anak-anak perlu diberikan edukasi sedini mungkin tentang keselamatan berkendara dan rambu lalu lintas yang berlaku, sehingga mereka dapat memahami potensi bahaya di jalan raya.
Salah satu cara paling mudah untuk edukasi usia dini, orang tua dapat mengikutkan anak-anak tercintanya belajar di Kids Traffic Park yang terletak di AHM Safety Riding Park (AHMSRP), Deltamas, Cikarang.
Di fasilitas ini, anak-anak diajarkan mengenal rambu-rambu lalu lintas, cara menyebrang jalan yang aman menggunakan jalur penyeberangan, dan cara berinteraksi dengan pengguna jalan lain dengan berbagai alat peraga.
”Setiap orang tua tentunya ingin anak selamat saat berboncengan di jalan raya. Sehingga, perhatian ekstra dan edukasi sejak dini diperlukan agar anak mendapat pengalaman berkendara yang aman dan menyenangkan bersama orangtuanya,” pungkas Johannes Lucky.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR