Lalu bisa disebabkan masuk spot hole atau lubang jalan dengan cukup keras.
Saat terjeblos, posisi ban ada di tengah antara pelek yang terbuat dari logam dan beton atau batu sehingga ban terpotong.
Kondisi ban yang terpotong akibat benda asing terlihat dari potongan nylon ban yang tidak tersalut karet.
Artinya benang ban atau nylon itu putus karena efek benturan dengan benda tajam.
Dalam bahasa teknis ban, kerusakan seperti ini biasa disebut Side Cut (sidewall atau samping ban terpotong).
Bisa juga disebut impact break (bagian samping ban robek karena hantaman benda keras).
Unit baru dengan ban bawaan pun bisa pecah jika menghantam lubang jalan.
Lebih lanjut, Asep meluruskan pendapat yang menyebut ban yang dipakai All New Avanza tipis dan rentan meletus serta hanya benang bukan kawat.
Menurutnya anggapan itu keliru, Asep menjelaskan ban PCR memang pakainya nylon untuk bagian dindin ban.
Baca Juga: Pengemudi Cerdas Wajib Tahu, Ini Kondisi Ban Mobil yang Sudah Tidak Layak Dipakai
Sedangkan pada bagian telapak atau tread memakai sabuk baja.
Sementara ban yang memakai kawat di bagian sampingnya diaplikasikan pada ban truk Radial.
Pihak GT Radial menekankan, produk ban OEM yang digunakan telah melalui serangkaian test yang diperlukan dalam memenuhi standart dari Pabrikan tersebut.
Gajah Tunggal, sebagai produsen Ban PCR dengan merek GT Radial telah menyediakan Layanan GT Care untuk lebih memudahkan dalam memberikan layanan terhadap Customer.
Layanan ini dapat di akses melalui website www.gtradial.co.id.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | Otomotifnet.gridoto.com |
KOMENTAR