"Bukan dilarang tapi diimbau untuk tidak melintas pada turunan jalan tersebut, baik mobil dan motor matic, tapi ada mobil matic yang bisa dibuat manual (Triptonic)," ungkapnya, dilansir dari TribunMadura.com, Sabtu (16/10/2021).
Dia menyebut pihaknya juga mengkaji jalan alternatif yang nantinya akan diperuntukkan hanya saat menurun saja dan jalur Existing dibuat hanya untuk menanjak.
Sebab, dia juga mempertimbangkan adanya sejumlah UMKM yang berada di jalur Cangar-Pacet tersebut.
"Jadi kita tidak semena-mena memberikan larangan namun juga solusi apalagi di sepanjang jalur Cangar-Pacet Cangar banyak UMKM yang juga harus dipikiran," jelasnya.
Baca Juga: Awas, Enggak Mau Bantu Saat Ada Kecelakaan Bisa Dipenjara, Ini Aturannya
Yoyok menjelaskan sesuai pemaparan Ketua (KNKT) Soerjanto Tjahjono memberikan saran terhadap perusahaan yang memproduksi sepeda motor matic agar mengubah dan menambahkan saffety kendaraan saat melintas di jalan turunan tajam.
"KNKT akan melayangkan surat ke Kementrian Perindustrian untuk mengkaji kendaraan apa yang cocok untuk geometris seperti jalan yang ada di Indonesia yang banyak pegunungan seperti di jalur Cangar-Pacet," terangnya.
Tak kalah pentingnya, KNKT juga meminta Dishub untuk berkoordinasi dengan pihak Google Map supaya mereka menandai jalur-jalur ekstrem seperti di jalan alternatif Cangar-Pacet.
"Meminta pada Dishub untuk menyurati google agar jalur-jalur esktrem seperti Canga-Pacet ini diberi tanda di google map agar pengguna jalan bisa memprediksi apabila akan menggunakan jalan tersebut," bebernya.
Baca Juga: Kecepatan Tinggi Kejar Lampu Hijau, Avanza Hajar Dua Pengendara Motor
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
Sumber | : | TribunMadura.com |
KOMENTAR