Otomania.com - Jangan asal mahal, pakai BBM yang oktannya terlalu tinggi malah bikin mesin rusak, ini faktanya.
Penggunaan oktan Bahan bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan seharusnya sesuai dengan rekomendaikan pabrikan.
Tidak sedikit pemilik kendaraan yang mengisi BBM dengan oktan yang lebih tinggi.
Misalnya, kendaraan yang dianjurkan menggunakan BBM RON 90 atau 92, tetapi diisi dengan BBM RON 95 bahkan 98.
Hal tersebut dilakukan pengguna kendaraan untuk mendapatkan performa yang lebih baik.
Beberapa orang mengaku performa mesin menjadi lebih baik.
Padahal, dalam jangka panjang, hal tersebut bisa berakibat pada penurunan performa kendaraaan.
Seperti konsumsi BBM yang menjadi lebih boros dan emisi gas buang kendaraan yang lebih tinggi.
Technical Service Division Astra Honda Motor (AHM) Endro Sutarno membeberkan alasannya.
Baca Juga: Jangan Pakai BBM Campuran, Niat Mau Irit Tapi Malah Mesin Ngelitik
Pemilik kendaraan bermotor harus mengisi BBM sesuai dengan rekomendasi dari pabrikan.
Sebab, menurut Endro, jika nilai oktan lebih tinggi, bahan bakar tersebut tidak akan terbakar dengan sempurna.
“Pembakaran yang tidak sempurna dapat menyebabkan kerak di dinding mesin dan membuat karbon yang menumpuk lebih banyak." ucap Endro kepada Kompas.com belum lama ini.
"Performa mesin juga akan berkurang, yang jelas bisa menyebabkan emisi tidak sesuai yang diharapkan,” imbuhnya.
Menurunnya performa mesin saat menggunakan BBM dengan oktan tinggi tak hanya dialami pada motor, tetapi juga bisa terjadi di mobil.
Sementara itu, National Technical Leader PT Toyota Astra Motor Nurkholis menambahkan.
Pembakaran tidak akan sempurna jika nilai oktan yang terkandung di dalam BBM tidak sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
“Kalau tidak terbakar secara sempurna, maka akan ada sisa-sisa partikel yang tidak habis terbakar." kata dia.
"Sisa pembakaran itu akan berefek pada emisinya, sensornya tertutup kerak dan lain sebagainya,” Jelasnya.
Baca Juga: Ternyata Kebiasaan Ini Penyebab Mesin Mobil Ngelitik atau Knocking
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR