Otomania.com - Jika mendengar kata replika, yang adalah suatu produk tiruan atau produk yang sering orang bilang KW.
Namanya barang tiruan umumnya memiliki image kualitas di bawah produk orisinal. Benarkah demikian?
Buat yang suka modifikasi mobil, pasti kerap mendengar istilah pelek orisinal dan pelek replika atau pelek TW (Taiwan) kan?
Baca Juga: Cara Membedakan Pelek Mobil Aftermarket Asli dan Palsu, Perhatikan Tiga Ciri Ini
Sejauh ini, pasti menurut Anda pelek orisinal itu lebih safety, lebih kuat, lebih keren, dan lainnya.
Lalu bagaimana dengan pelek replika?
Kevin Sulaeman, Direktur Ottoban Indonesia, yang menjual beragam pelek orisinal dan replika mengatakan.
"Sebuah pelek bisa dikatakan replika ketika pelek itu dibuat meniru pelek yang sudah ada sebelumnya.” kata Kevin.
“Baik dari desain dan ukuran sampai ke motifnya," imbuhnya.
Lantas, jika soal desain, finishing, dan motifnya bisa ditiru, bagaimana dengan kualitasnya?
"Di Indonesia, sekarang produk seperti pelek saja harus ada sertifikasi dari SNI. Artinya, produk itu sudah melalui serangkaian tes tertentu sampai lulus dan bisa dapat SNI," jelas Kevin lagi.
Kevin lebih lanjut ia menambahkan, "Jadi bukan berarti pelek replika itu tidak sebagus pelek ori. Kalau pelek replika sudah bisa mendapatkan SNI, artinya pelek itu kualitasnya bagus," yakinnya.
Tes atau pengujian yang tadi disebutkan untuk mendapat sertifikasi tersebut antara lain impact test, dynamic radial test, torsion test, hingga bending test.
Tapi tentunya ada yang tidak bisa ditiru pelek replika dari pelek orisinal.
Baca Juga: Waspada! Ini Musuh Utama Yang Menghantui Pengguna Pelek Mobil Aftermarket Finishing Polish
“Misalnya pelek forged yang biasanya punya bobot ringan, pada model replikanya yang dibuat dengan cara casting yang tentu saja bobotnya akan lebih berat, meskipun secara fisik sangat mirip,” sebut Kevin.
Yang bahaya yakni, bila ada penjual pelek mengaku menjual pelek orisinal, padahal itu adalah pelek replika.
"Jadi pembeli juga harus jeli dan teliti kalau mau beli pelek, jangan sampai dia membayar harga pelek orisinal untuk pelek replika," tegas pria berkaca mata ini.
Jadi, ada baiknya kenali ciri-ciri pelek replika terlebih dulu.
Selain yang disebutkan di atas, lazimnya pelek replika hanya mirip secara desain dengan produk orinya.
Namun penamaan pelek sendiri, jarang ditemukan yang sama persis dengan pelek orisinal yang ditirunya.
Misalnya, pelek original Volk Rays tipe TE37, biasanya di bagian belakang pelek ada tertera kode VR yang menandakan produk dari Volks Rays.
Sedangkan pada produk replika akan berbeda penamaan, contoh JF Luxury yang mengeluarkan seri JF 0037 yang bentuknya sama dengan TE37.
Selain itu, di bagian belakang pelek juga tidak terdapat kode VR tadi.
Oiya, yang masuk kategori pelek orisinal termasuk di dalamnya pelek yang tidak ada replikanya.
Baca Juga: Catat, Wajib Tahu Tiga Hal Ini Sebelum Ganti Pelek Standar Dengan Aftermarket
Yang berarti, secara desain tidak meniru produk manapun atau pelek tertentu.
Intinya, "Baik pelek orisinal maupun replika, asalkan sudah ada sertifikasi dari SNI maka kualitasnya pasti bagus.”
“Dan jangan lupa, pembeli harus jeli dan teliti ketika mau beli pelek ya!" tutup Kevin.
Jangan sampai belinya pelek replika, tapi bayar harganya senilai pelek orisinal!
Penulis: Kyn
Posted : Senin, 9 September 2024 | 15:19 WIB| Last updated : Senin, 9 September 2024 | 15:19 WIB
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.gridoto.com |
KOMENTAR