"Di Indonesia, sekarang produk seperti pelek saja harus ada sertifikasi dari SNI. Artinya, produk itu sudah melalui serangkaian tes tertentu sampai lulus dan bisa dapat SNI," jelas Kevin lagi.
Kevin lebih lanjut ia menambahkan, "Jadi bukan berarti pelek replika itu tidak sebagus pelek ori. Kalau pelek replika sudah bisa mendapatkan SNI, artinya pelek itu kualitasnya bagus," yakinnya.
Tes atau pengujian yang tadi disebutkan untuk mendapat sertifikasi tersebut antara lain impact test, dynamic radial test, torsion test, hingga bending test.
Tapi tentunya ada yang tidak bisa ditiru pelek replika dari pelek orisinal.
Baca Juga: Waspada! Ini Musuh Utama Yang Menghantui Pengguna Pelek Mobil Aftermarket Finishing Polish
“Misalnya pelek forged yang biasanya punya bobot ringan, pada model replikanya yang dibuat dengan cara casting yang tentu saja bobotnya akan lebih berat, meskipun secara fisik sangat mirip,” sebut Kevin.
Yang bahaya yakni, bila ada penjual pelek mengaku menjual pelek orisinal, padahal itu adalah pelek replika.
"Jadi pembeli juga harus jeli dan teliti kalau mau beli pelek, jangan sampai dia membayar harga pelek orisinal untuk pelek replika," tegas pria berkaca mata ini.
Jadi, ada baiknya kenali ciri-ciri pelek replika terlebih dulu.
Selain yang disebutkan di atas, lazimnya pelek replika hanya mirip secara desain dengan produk orinya.
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.gridoto.com |
KOMENTAR