Otomania.com - Bahayakah buat mesin jika sering gonta-ganti merek oli, begini penjelasannya
Merek dan jenis oli mesin kendaraan kini semakin marak ditawarkan di pasaran.
Dan pada tiap-tiap merek oli, umumnya mempunyai campuran bahan dan teknologinya sendiri-sendiri.
Saking banyaknya pilihan di pasaran tersebut, enggak sedikit yang sering gonta-ganti merek oli.
Baca Juga: Rajin Ganti Oli Doang Tanpa Ganti Filter Oli, Ini Dampaknya Pada Mesin Mobil
Yang menjadi pertanyan, hal tersebut bahaya buat mesin?
Menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sering mengganti merek oli, ternyata tidak berbahaya bagi mesin.
Asalkan, jenis oli yang digunakan sama, misalnya oli sintetik dengan oli sintetik, oli mineral dengan oli mineral.
Baca Juga: Wajib Dipahami, Ini Bedanya Ganti Oli dan Kuras Oli di Mesin Matik
"Kalau dari oli mineral ke oli mineral, atau oli sintetik ke oli sintetik, itu gapapah. Tapi dengan catatan oli sebelumnya benar-benar dikeluarkan habis," ucap pria yang akrab disapa Yus ini, saat dihubungi tim beberapa waktu lalu.
Tetapi, jika gonta-ganti oli yang berbeda jenis, misal oli sintetik dengan oli mineral, atau sebaliknya, perlu dilakukan pengurasan terlebih dahulu.
"Boleh diganti, tapi pas penggantian harus dipastikan oli yang lama benar-benar terkuras dengan baik," jelasnya.
Lantas, gimana cara menguras yang baik?
Baca Juga: Waktunya Ganti Oli Motor Ternyata Bisa Dirasakan Dari Beberapa Indikator Ini
"Caranya, masukan oli yang baru, lalu hidupkan mesin, idle secara 30 menit, lalu kuras lagi dan diganti lagi dengan baru. Itu malah boros oli kan? Kenapa begitu? Itu untuk mencegah adanya kontaminasi dari oli yang lama," kata Prof Yus.
Jika tidak dilakukan pengurasan, menurutnya bagian carter atau tempat penyimpanan oli akan timbul jel yang berbentuk seperti lumpur.
"Efek lainnya, akan timbul varnish atau bercak menyerupai pelitur kayu," tutupnya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR