Bapak satu anak ini lebih memilih menggunakan uang hasil bertani untuk kebutuhan lain yang dirasanya lebih esensial.
"Harga jagung anjlok di tingkat petani. Pandemi virus corona memicu menurunnya daya beli masyarakat dan permintaan pasar. Beruntung ada banyak bantuan dari pemerintah yang meringankan beban kami. Salah satunya ini, program Jogo Tonggo berupa servis motor gratis," kata petani jagung ini kepada Kompas.com.
Mbah Yanto adalah salah satu dari ratusan warga desa terpencil terdampak Covid-19 yang menerima bantuan servis motor gratis dari program "Jogo Tonggo" yang digagas Pondok Pesantren (Ponpes) Al Quran Al Hidayah, Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Grobogan.
Kegembiraan serupa juga dirasakan oleh warga Desa Nampu lainnya, Ahmadi (50).
Baca Juga: Salut, Tukang Ojek Sediakan Internet Gratis Buat Siswa Belajar Online
Buruh bangunan yang tak lagi merantau selama pandemi Covid-19 ini mengaku juga sudah lama tidak melakukan perawatan motor matiknya akibat kesulitan finansial.
Hampir sembilan bulan ini Ahmadi memutuskan untuk bekerja serabutan di daerahnya sendiri ketimbang harus ke luar kota.
"Seperti program Jogo Tonggo, kalau saya program Jogo Anak Istri. Penghasilan berkurang namun lebih ayem. Apalagi disokong bantuan sembako dan uang tunai juga dari pemerintah
Termasuk juga servis motor gratis ini, bahkan oli dan onderdil yang rusak diganti tanpa sepeserpun membayar. Sudah empat bulan lho saya tidak ke bengkel," ungkap bapak dua anak ini.
Baca Juga: Biker NMAX Rela Motornya Nyemplung ke Got, Demi Selamatkan Nyawanya dan Orang Lain
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR