Otomania.com - Pebalap Ducati Andrea Dovizioso mengaku kehilangan semangat merebut gelar juara dunia di MotoGP 2020.
Alasannya, lantaran dirinya kesulitan untuk memaksimalkan perfoma motor Desmosedici tunggangannya.
Dikutip dari Gpone.com, Jumat (30/10/2020), rider asal Italia ini pun mengaku bahwa penyebab paling besar dalam kegagalannya adalah karena adanya kendala pada motor.
“Kami menganalisis dan mempelajari data berulang kali pada setiap sesi.
Baca Juga: Drama Ducati: Danilo Petrucci Jadi Penyebab Andrea Dovizioso Ngamuk di Paddock MotoGP Aragon 2020
Cukup jelas apa yang sedang terjadi, tetapi sulit mengubah fase pengereman karena banyak hal yang terjadi saat di lintasan,” ujar Dovizioso.
Seperti diketahui, Dovizioso menyudahi masa baktinya kepada tim Ducati yang sudah berjalan selama delapan musim, dan dipastikan akan berakhir pada MotoGP 2021.
Pebalap berusia 34 tahun ini akhirnya memutuskan untuk menyudahi perjalanannya bersama tim Ducati.
Dovizioso mengaku pekerjaannya membela tim Ducati merupakan hal yang sangat berat.
Baca Juga: Ini Kah Penyebab Honda Amsyong di MotoGP Teruel 2020, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami Gagal Finish
Jauh lebih berat ketimbang saat dirinya membela Honda atau Yamaha.
“Pengalaman saya di Ducati jauh lebih berat dibandingkan dengan Honda dan Yamaha. Saya kerap menarik urat demi mendapatkan hal yang diinginkan. Cara itu benar-benar dilakukan dengan penuh risiko,” kata Dovizioso.
“Saya ambil keputusan tidak lanjut di tim ini (Ducati) sebelum kami berargumen dan bikin musim balap makin kacau.
Ducati selalu percaya pada proyeknya sendiri, dan mengambil semua keputusan soal masa depan,” tutur Dovi.
Sempat bertengger di puncak klasemen, Dovizioso kini merosot menempati posisi kelima klasemen sementara MotoGP 2020 dengan raihan 109 poin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Curhat Dovizioso yang Mengaku Kesulitan Jadi Pebalap Ducati".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com,GPOne.com |
KOMENTAR