Rapsel menambahkan, Indonesia Racing Team akan membuka kerjasama dengan beberapa pabrikan sepeda motor di Indonesia untuk mendukung dari beberapa sisi, termasuk soal pebalap.
Pabrikan yang dimaksud adalah Honda dan Yamaha.
"Kita tahu bahwa negara kita ada pabrikan terbesar di dunia, sudah sepantasnya pabrikan tersebut juga mendukung kegiatan pembinaan secara berjenjang secara berkesinambungan," ujar Rapsel.
Baca Juga: Lahan Sirkuit MotoGP Mandalika Masih Kisruh, Warga Dikepung Konflik Tanah
Butuh uang sebanyak Rp 45 miliar
Dikutip dari Crash.net, Giovanni Cuzari pimpinan tim satelit Forward Racing, yang pernah bersaing di MotoGP dan Moto2, total biaya yang dikeluarkan bisa menyentuh angka Rp 45 miliar untuk satu musim penuh.
"Jika semua pengeluaran dijumlahkan, bisa mencapai Rp 2,6 juta euro (sekitar Rp 45 miliar)," ujar Cuzari.
Cuzari menambahkan, setiap tim dapat bantuan dari Dorna sebesar 150.000 euro (sekitar Rp 2,6 miliar) hingga 180.000 euro (sekitar Rp 3,1 miliar) per musim.
Artinya, setiap tim harus mencari dana secara mandiri sebesar 2,45 miliar euro atau sekitar Rp 42,5 miliar.
Uang dari sponsor utama bisa saja sekitar 1 juta euro hingga 1,2 juta euro (sekitar Rp 20,8 miliar), tergantung dari kontraknya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Indonesia Akan Bentuk Tim Moto2, Butuh Biaya Minimal Rp 45 Miliar".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR