Otomania.com - Pengosongan tanah untuk kawasan sirkuit MotoGP tahap pertama di areal super prioritas di kawasan Mandalika, NTB, dianggap tuntas.
Satu per satu warga yang masih bertahan harus angkat kaki dari tanah yang mereka klaim milik mereka.
Air mata mereka tumpah di lahan tempat para pembalap kelas dunia itu akan berlaga.
Alat berat mulai berat mengeruk tanah untuk pembangunan lintasan sirkuit.
Saat Kompas.com mendatangi lokasi tersebut, Rabu (16/9/2020), sebagian masyarakat masih kekeh menjaga tanah mereka, terutama yang mengaku memiliki surat dan dokumen resmi.
Sibah alias Inaq Siti (65), menopang kening dengan kedua tangannya. Dia masih tidak percaya tanah seluas 1,6 hektar yang digarapnya selama bertahun tahun bersama suaminya, Masrup, serta anak-anaknya, kini dipenuhi alat berat, mengeruk, dan meratakan lahannya.
"Lelah sekali saya. Sejak dulu saya pertahankan tanah saya, kini mereka ambil," kata Sibah dengan pandangan yang jauh ke lahannya yang dipenuhi truk dan alat berat.
Sibah menepuk dadanya dan mengatakan bahwa dia dan keluarganya ngotot bertahan di tanah itu karena yakin masih merupakan haknya.