Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Canggih! Driver Ojek Online Berkeruman Saat PSBB Langsung Ketahuan, Pakai Teknologi Geofencing

Parwata - Jumat, 18 September 2020 | 14:00 WIB
Teknologi geofencing diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menerapkan jarak aman sesuai imbauan pemerintah. Pengemudi yang ketahuan berkerumun, akan diperingatkan melalui pesan teks atau pop-up yang muncul di aplikasi mitra pengemudi.(Grab Indonesia)
Teknologi geofencing diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menerapkan jarak aman sesuai imbauan pemerintah. Pengemudi yang ketahuan berkerumun, akan diperingatkan melalui pesan teks atau pop-up yang muncul di aplikasi mitra pengemudi.(Grab Indonesia)

Otomania.com – Lewat teknologi geofencing, mitra pengemudi Grab yang berkerumun saat PSBB bisa ketahuan, dan mendapatkan peringatan melalui pesan teks.

Grab Indonesia memperkenalkan teknologi geofencing, untuk membantu masyarakat dan pemerintah DKI Jakarta menghadapi Pembatasan Sosial berksala Besar ( PSBB) Total Kedua.

Dengan teknologi geofencing ini, diklaim dapat mendeteksi sekaligus memberi peringatan dini kepada mitra pengemudi yang berkerumun di sebuah area.

Teknologi tersebut diperkenalkan untuk memastikan mitra pengemudi tetap menerapkan jarak aman sesuai imbauan pemerintah.

Pengemudi yang ketahuan berkerumun, akan diperingatkan melalui pesan teks atau pop-up yang muncul di aplikasi mitra pengemudi.

Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia Uun Ainurofiq mengatakan.

Baca Juga: Sudah 3 Hari PSBB, Volume Kendaraan di Jakarta Cuma Turun Segini

Pihaknya memastikan bahwa setiap orang, termasuk mitra pengemudi, dapat menikmati manfaat dari ekonomi digital.

“Karenanya, kesehatan menjadi prioritas utama supaya mitra pengemudi kami tetap bisa produktif,” kata Uun seperti dilansir

Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Sejak PSBB Total Kedua diumumkan, terang Uun, Grab terus mencari cara yang efektif agar tetap bisa melindungi mata pencaharian dan kesehatan mitra pengemudi.

Ia menjelaskan, sebenarnya, teknologi geofencing telah digunakan sejak awal Grab beroperasi.

Namun, sejak PSBB Total kedua diterapkan, geofencing juga diaplikasikan untuk membantu proses pengawasan mitra pengemudi di lapangan yang sudah dimula pada 14 September lalu.

“Penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi. Sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada pengemudi yang didapati melanggar peraturan,” jelasnya.

Baca Juga: Gak Mau Ikutan PSBB Ala Jakarta, Pemkot Bekasi Punya Caranya Sendiri

Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia Uun Ainurofiq mengatakan, penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi. Sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada pengemudi yang didapati melanggar peraturan,(Grab Indonesia)
Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia Uun Ainurofiq mengatakan, penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi. Sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada pengemudi yang didapati melanggar peraturan,(Grab Indonesia)

Grab ingin terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat untuk bisa menghadapi pandemi ini bersama. Diakui Uun, pandemi Covid-19 telah meningkatkan kesadaran terhadap keamanan dan kebersihan di berbagai industri.

“Keamanan selalu menjadi fokus utama Grab dan melalui program seperti GrabProtect dan teknologi geofencing, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing.," paparnya.

Bersama mitra pengemudi, Grab akan memastikan perjalanan setiap penumpang selalu aman.

Berbagai inisiatif Grab

Selain teknologi geofencing, Grab juga telah melakukan berbagai inisiatif untuk membantu masyarakat dan mitra pengemudi beradaptasi dalam PSBB Total Kedua.

Adapun inisiatif yang dilakukan Grab antara lain komunikasi melalui aplikasi mitra dan media sosial.

Hal ini dilakukan dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi mitra pengemudi untuk mensosialisasikan aturan PSBB Jilid 2 dari Pemerintah DKI Jakarta.

Baca Juga: Enggak Perlu Ke Samsat, Begini Saran Polisi Saat Membayar Pajak Kendaraan di Tengah PSBB 

Lewat pesan yang sama, Grab juga mengimbau mitra pengemudi untuk menghindari kerumunan lebih dari 3 orang.

Selain itu, pasal dalam kode etik mitra pengemudi Grab juga ditambah.

Hal ini untuk memastikan mitra pengemudi mengikuti imbauan pemerintah serta menjaga kesehatan mereka agar tetap produktif.

Mitra pengemudi yang ditemukan tidak menggunakan masker atau berkerumun akan mendapat sanksi berupa penonaktifan akun mitra pengemudi selama 14 hari setelah peringatan pertama.

Selanjutnya, pengecekan langsung di lapangan juga dilakukan.

Asal tahu saja, Grab telah menugaskan puluhan personil untuk melakukan patroli guna memberikan imbauan persuasif kepada mitra pengemudi.

Driver yang kedapatan berkumpul di satu area diedukasi mengenai pentingnya social distancing.

Adapun mitra pengemudi yang terpapar Covid-19 juga memperolah santunan pendapatan agar mereka fokus melakukan isolasi mandiri atau menunggu masa penyembuhan.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Driver Grab Berkerumun Saat PSBB, Awas Ketahuan Lewat Teknologi Geofencing",

Editor : Dimas Pradopo
Sumber : Kompas.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa