Otomania.com - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diterapkan oleh pemerintah provinsi Jakarta semenjak Senin (14/9/2020).
Perlu dicatat juga jika PSBB kali ini dibarengi dengan peniadaan sistem ganjil genap di DKI Jakarta.
Apakah PSBB kali ini efektif untuk menurunkan volume kendaraan di DKI Jakarta?
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mencatat adanya penurunan volume kendaraan bermotor selama tiga hari penerapan PBB.
Penurunan volume kendaraan ini seiring dengan banyaknya pekerja yang mulai menerapkan sistem work from home (WFH) sesuai imbauan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta guna menekan penyebaran virus corona alias Covid-19.
Baca Juga: Gak Mau Ikutan PSBB Ala Jakarta, Pemkot Bekasi Punya Caranya Sendiri
"Hingga saat ini, volume kendaraan sudah mulai terlihat pengurangan sebesar 15 persen dari sebelum diterapkannya PSBB ketat pada 14 September 2020," ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Rabu (16/9/2020).
Namun ia tidak menjelaskan secara rinci mengenai wilayah mana saja yang terpantau mengalami penurunan dan masih terjadi kepadatan arus lalu lintas. Begitu pun kisaran volume kendaraannya.
"Tentu kita harapkan situasi (kepadatan) lalu lintas akan lebih menurun," kata Sambodo.
Sambodo menjelaskan, kepolisian juga akan melakukan evaluasi mengenai kebijakan peniadaan sistem ganjil genap.
Baca Juga: Horeee.. Gojek dan Grab Masih Boleh Narik Selama PSBB Jakarta, Gini Kata Pak Anies
Rencananya, kebijakan itu akan dilakukan selama dua pekan atau 14 hari ke depan.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menerapkan kembali PSBB dan meniadan pembatasan kendaraan pribadi melalui sistem ganjil genap pada Senin (14/9/2020).
Tujuannya, untuk menekan jumlah penyebaran virus di Ibu Kota yang dalam 12 hari sebelumnya terus mengalami kenaikkan.
Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga kembali membatasi operasional dan jumlah penumpang pada transportasi umum.
Artikel ini telah tayang pertama kali di Kompas.com dengan judul "3 Hari PSBB, Volume Kendaraan di DKI Jakarta Menurun".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR