“Orang-orang ini mulai mengangkat tabung LPG setelah membunuh supir truk. Mereka menurunkan silinder tabung gas di agensi palsu, "kata Mr Paweriya seperti dikutip TheIndiaTimes.com.
Baca Juga: Ikatan Motor Indonesia Bertemu Bamsoet, Bahas Dukungan Terhadap Dunia Custom dari Pemerintah
Dia kemudian menjadi bagian dalam skema yang melibatkan transplantasi ginjal ilegal, dan ditangkap pada tahun 2004 karena kasus tersebut.
Menurut polisi, Sharma mengaku terlibat dengan lebih dari 125 transplantasi, dengan masing-masing menghasilkan antara $ 6.680 dan $ 9.350.
Sharma mengatakan kepada polisi bahwa ia dan yang lainnya bekerja pada skema lain di negara bagian utara Uttar Pradesh.
Mereka juga menyewa taksi dan kemudian membunuh para pengemudi di tempat-tempat terpencil, sebelum membuang mayat-mayat di rumah kanal ke buaya.
Baca Juga: Harga Sparepart Fast Moving Nissan Serena C26 Dibilang Mahal, Coba Kita Cek...
Dengan cara itu berarti tidak ada kemungkinan bahwa jasadnya dapat diambil untuk diautopsi.
Setelah mayat-mayat itu dibuang, Sharma menjual taksi korbannya Baik secara utuh maupun sebagian dengan mendapat sekitar $ 270 untuk setiap mobil.
Sharma akhirnya mengaku sebagai dalang pembunuhan lebih dari 50 pengemudi taksi.
Namun, ia hanya dihukum karena beberapa pembunuhan sopir taksi.
Menurut laporan media lokal pada tahun 2008, Sharma pada awalnya ditangkap oleh polisi ketika membunuh seorang pengemudi taksi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul "Pria Pembunuh Berantai Ini Ngaku Telah Habisi 50 Sopir Taksi, Semua Mayatnya Dibuang ke Kanal Buaya".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Wartakotalive.com |
KOMENTAR